Kamis, 12 Agustus 2010

TRIPLE Korean Drama



Aku habis menonton drama TRIPLE nih. Ketika belum selesai baru sampai episode 7 kesanku terhadap drama ini sudah terbentuk: MEMBOSANKAN! Wah padahal 16 episode semuanya.
Alur ceritanya berjalan lambat sekali. Dan Lee Sun Gyun yang menjadi sebab aku menonton drama ini memainkan peranan sebagai "pelengkap penyerta" alias tidak adapun peranan dia di drama ini tidak akan menjadi masalah. Aigoo mengecewakan sekali :(

Tapi lama kelamaan drama ini asyik juga. Penggambaran dunia olah raga ice skating digambarkan secara detil dan 'beneran'. Lagu-lagunya asyik-asyik dan enak didengar.

Drama Triple menceritakan kisah seorang atlit seluncur es Lee Ha Ru yang dimainkan dengan baik oleh Min Hyo Rin. Modelnya ya mirip Three Men and a Baby jaman dulu, tiga pria dan satu anak kecil.

Tokoh dan Karakter

* Lee Ha Ru (Min Hyo Rin) bisa berperan sebagai pemain es skating dengan baik. Kupikir dia ice skater betulan, habis bisa meluncur dan terbang dan mendarat dengan indah :D
The Three Men:
- Shin Hwal (Lee Jung Jae) berperan sebagai creative direktor sebuah biro iklan. Orangnya dingin dan tanpa ekspresi. Meski dingin begitu tapi ekspresi dia dalam mengungkapkan perasaannya jago banget. Lumer deh hati kita melihatnya.
- Cho Hae Yoon (Lee Sun Gyun) ini alasanku memilih drama ini. Si Kasep pemeran 'Pasta' di sini perannya 'nggak banget'. Seperti kubilang di atas, perannya sebagai pelengkap penyerta yang tidak berkait dengan cerita, kecuali teman serumah tentunya. Tapi berhubung beliau yang main, tetap saja aku menikmatinya ^_^

- Kang Hyun Tae (Yoon Kye Sang) periang, menghadapi masalah dari sudut yang gampang. Dia yang menyadarkan Haru waktu dia menghadapi masalah berat. Enak lihatnya :D

* Choi Soo Yin (Lee Ha Na) berperan sbagai istri Hwal kemudian berpindah hati ke Hyun Tae. Dia pelatih skating Haru. Permulaannya Haru tidak tahu kalau dia istri kakaknya.
* Kang Sang Hee (Kim Hee) adalah kekasih Hae Yoon (my Lee Sun Gyun) yang periang dan easy going. Perannya lebih ngga nyambung di cerita ini. Permulaannya dia kelihatan kekanak-kanakan tapi kemudian sikapnya berubah dewasa, yah seperti orang yang berusia 34 tahun lainnya.


Sinopsis

Kisah pemain ice skating yang cantik dan tiga pria tampan "yang satunya Lee Sun Gyun" yang tinggal di satu rumah. Ha Ru (18 tahun)ingin menjadi atlet ice skating tingkat dunia. Ketika Ha Ru berusia 6 tahun, Ibunya bercerai dan menikah lagi dengan seorang duda beranak satu bernama Hwal. Jadi Haru dan Hwal cuma saudara tiri yang hanya terikat oleh pernikahan ayah dan ibu mereka masing-masing. Hal ini perlu ditegaskan supaya kita tidak bingung apakah Hwal-Haru itu incest.. cinta dengan saudara sekandung.. atau tidak... jadi memang tidak ya..

Serial ini sebenarnya 3 cerita jadi satu, jadi sebaiknya dikupas perpasangan saja.

Haru-Hwal
Ketika Ha Ru berusia 13tahun, ayah tirinya dan ibu kandungnya meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil. Haru dan Hwal kemudian hidup terpisah karena Haru tinggal dengan ayah kandungnya di kota lain. Serumah dengan ayah Haru adalah seorang pelatih ice skating, dengan dialah Haru kemudian belajar es skating sampai dianggap siap menjadi atlet es skating tinggkat nasional.

Setelah beranjak remaja, Haru memutuskan menyusul kakaknya Hwal ke Seoul untuk menjadi atlet ski nasional. Sesampai di Seoul, dia baru menyadari kalau Hwal sudah menjelma menjadi pria yang tampan dan dewasa. Haru kemudian jatuh cinta pada 'kakak'nya itu.

Hwal adalah seorang Creative Director di sebuah biro iklan, bertiga dengan teman serumahnya (the three men). Hwal orang yang nekat menempuh resiko dalam pekerjaannya. Nantinya Hwal mendirikan biro iklan sendiri dengan dua teman serumahnya itu. Nah pekerjaan biro iklan ini juga digambarkan secara detil dan 'beneran' mulai dari mencari ide, proses kreatif, hingga presentasi sampah ke sukses-gagalnya ide iklan itu di mata konsumennya. Hebat deh pokoknya.

Hwal juga ternyata diam-diam sudah menikah namun sedang bermasalah dalam rumah tangganya dan tinggal kembali di rumah orang tua Hwal. Ternyata Hwal juga jatuh hati pada Haru. Sikap dingin Hwal tapi penuh perhatian pada Haru menarik disimak. Mungkin ini yang disebut bermain watak.

Hae Yoon - Sang Hee
Mulanya keduanya bekerja di biro iklan yang sama, tapi ketika Hae Yoon keluar Sang Hee berusaha sendiri dengan membuka bar. Hae Yoon seorang yang praktis, cuek, penampilannya kurang gaul. Meski begitu Hae Yoon bijaksana, hangat, sopan, dan menghormati orang lain.

Tadinya Hae Yoon dan Sang Hee bersikap kekanak-kanakan. Mereka sering bergurau dengan gurauan bodoh. Seiring waktu Hae Yoon menyatakan cintanya pada Sang Hee. Setelah berfikir agak lama, akhirnya Sang Hee menerima. Nah sikap kekanakan berubah menjadi sikap dewasa digambarkan dengan sangat manis di sini. Kalo aku sih menikmati akting LSG tentunya hehehe ^__^

Hyun Tae seorang copywriter di biro iklan yang sama dengan ketiga di atas. Dia seorang yang sangat berbakat dalam banyak hal. Menggambar, main basket, memperbaiki mesin, dll. Dia juga seorang yang perhatian. Sikapnya pada Haru juga sangat perhatian. Kalau itu bukan Hyun Tae saja, ketiga orang ini mengambil jatah tugas mengantar dan menjemput Haru dan ketiganya memperlakukan Haru seperti princess .. asyik ya jadi Haru :D jadi ngiri...

Hyun Tae juga yang sering berpura-pura jadi Hwal ketika menjawab surat Haru ketika masih berjauhan. Adegan yang paling berkesan adalah ketika Haru habis kecelakaan dan harus beristirahat selama setahun supaya pulih total. Haru berkeras menolak beristirahat, kemudian Hyun Tae memberikan penjelasan dengan sangat menarik sehingga Haru manut mau istirahat selama setahun.

Hyun Tae bertemu dengan Soo Yin sewaktu mengantarkan Haru ke hall tempat skating. Dia tidak tahu kalau Soo Yin istri Hwal. Idiih Hwal ini bagai mana sih, punya isteri cantik kok diumpetin, jadi deh diminatin orang. Ketika mereka bertemu Hwal-SooYin sedang perang dingin, jadi selain karena tidak tahu Hyun Tae masuk pada saat ada kekosongan.

Soo Yin adalah pemegang medali emas skating dan melatih Haru. Sifatnya yang manja dan ingin dilindungi mungkin agak kurang cocok dengan Hwal. Kemudian mereka bercerai dan Hyun Tae masuk ke dalam kehidupan Soo Yin. Hyun Tae yang sifatnya penuh perhatian segera menyirami Soo Yin dengan perhatian. Siapa yang nggak akan lumer? Hwal kelihatannya tidak masalah mengingat dia juga ada perasaan pada Haru kan?

Ada satu tokoh lain Pong Ho yang naksir Haru, tapi kelihatannya Haru lebih berat ke Hwal-oppa deh. Tonton saja ya siapa tahu kita tak sependapat.

Kalau 7 episode awal tadinya membosankan ternyata aku keliru. Makin ke akhir cerita ini semakin menarik. Apalagi lagu-lagunya. Aku sampai mengulang beberapa kali nonton serial ini dari awal sampai akhir. Aku menikmati ceritanya, lagunya, akting para pemainnya, ah semuanya.

Nilai yang bisa diambil dari serial ini adalah kita harus bekerja keras tak kenal putus asa untuk mencapai tujuan. Smua itu digambarkan dengan baik oleh semua karakter dalam drama ini. Selain itu kasih sayang tidak hanya bisa disampaikan lewat kata-kata tapi juga harus berbentuk perhatian pada yang kita sayangi.

Nilai bagi sinetron Indonesia :
* Bikin drama tidak perlu panjang-panjang. Cerita yang padat dan cepat selesai lebih baik.
* Penggambaran karakter tiap tokoh musti jelas, dengan adegan. Adegan biro iklan atau perjuangan seorang atlet ice skating nyata tidak hanya dialog yang mengambang.
* Lokasi syuting harus jelas dan nyata. Adegan di rumah, di bis, di jalan, di hall skating, di kampung jauh dari kota, dll benar-benar dilakukan di tempatnya tidak hanya gambaran close up pasfoto dari pemeran habis dari kampung mau ke kota tapi cuman wajah doang yang tergambar. Buat penonton tidak sadar kalau mereka sedang dibohongi ya. Kalo di sini kelihatannya baru sinetron2 semacam FTV yang bisa seperti ini. Kalau sekali dua sih masih bisa hanyut, tapi kalo setiap FTV di Bali lagi di Bali lagi... mblenger dong

OK maju terus sinema Indonesia ^__^

Selasa, 10 Agustus 2010

Barisan Sakit Hati 2

Meski jilid 2, Barisan Sakit Hati (BSH) ini mungkin isinya drama yang lebih lama dari yang jilid 1. Maklum, setelah diingat-ingat, banyak juga BSH yang 'perlu dikasihani' hehe.. ama gue aja .. opss :p

1. Joon Sae (Brilliant Legacy)

Penyakit drama Korea menurutku, sering salah pasang karakter. Mendingan juga Eun Sung jadinya sama Joon Sae, yang karakternya dewasa, baik, perhatian, dll. Bukan ke tokoh utama Woo Hwan yang nyebelin, manja, nggak tau susah, dll. Joon Sae lebih cakep lagi kan, nggak sombong pula walow dia anak orang kaya.



2. Seung Mi (Brilliant Legacy)

Mustinya Woo Hwan jadian aja sama dia hehe. Biar Eun Sung jadian sama Joon Sae. Jadi lain dong ceritanya ntar ya.. wah ngrusak nih :D
kasihan juga Seung Mi, gagal pura-pura jadi orang kaya, ditolak pula sama Hwan.



Meski antagonis, aku nggak bisa deh antipati sama Seung Mi. Tapi apa daya ceritannya musti begitu.. mau gimana lagi yaa.. :(

3. Hua Ce Lei (Meteor Garden)

Ini drama Taiwan, tapi aku masukan ke daftar, soalnya dulu kan booming banget. Siapa yang nggak nonton drama ini coba? Belum rerunya, mungkin lebih dari 5 kali di TV Indonesia.



Mustinya San Chai jadian aja deh sama dia, menurutku. Eh tapi San Chai benar-benar melakukannya di dunia nyata. Mereka pacaran selama beberapa tahun membuktikan kalau teoriku tidak sepenuhnya salah kan?

4. Han Tae Hwa (Stairway To Heaven)

Wah, ini drama yang agak kelamaan ya, jadi musti ingat-ingat dan mengandalkan mbah goolge nih



Pertamanya ini jahat banget, bagaimana tidak, dia berkonspirasi dengan adiknya Yuri merekayasa sebuah kecelakaan sampai Han Jung Suh hilang ingatan. Dan Han Yuri bebas berpacaran dengan Cha Song Ju, meski cowonya sama sekali tidak bisa melupakan Jung Suh wanita yang dicintainya. Jung Suh amnesia selama lima tahun (lama ya?), selama itu juga dia menggganti namanya (diganti tepatnya oleh Tae Hwa). Setelah amnesianya sembuh Jung Suh kembali ke pelukan Song Ju.

Bahagia tidak bisa dinikmati terlalu lama, Jung Suh ternyata menderita penyakit parah yang membawanya ke kematian. Nah pas mulai sekarat itu kita jadi kasihan sama Tae Hwa. Soalnya Tae Hwa dan Song Ju bahu membahu merawat Jung Suh. Wah sedih banget pokoknya lah..


Itulah 'anggota' Barisan Sakit Hati dalam drama Korea-Asia yang kutonton. Barangkali yang mbaca tidak sepakat, tapi setidaknya itulah pendapatku. Mungkin nanti akan ada bagian ketiga dst, kita lihat perkembangannya :D

P.S:
Kalau ada gambar yang kuambil tanpa izin yang punya mohon dimaafkan ya, karena semua juga hasil pencarian di Google Image. Peace..

Minggu, 08 Agustus 2010

Barisan Sakit Hati 1

Istilah itu disebutkan karena tipikal drama Korea mesti ada tokoh yang juga menyukai tokoh utama, tapi nggak kesampaian. Banyak? Banyak dong.. nanti kusebutkan satu persatu dilihat dari drama2 Korea yang sudah kutonton.
1. Yul (Princess Hours)



kasihan sekali menurutku tokoh Yul ini. Sedemikian buruknya Lee Shin memperlakukan Chae Kyeong sampai-sampai rasanya mendingan dia jadian saja sama Yul. Meski tampil sebagai tokoh antagonis, tapi Yul lebih pantas dikasihani dibanding dibenci

2. Kang In Wook (Memories of Bali)



Akting dia di Memories of Bali menyedot perhatian sekali. Tampak keren dengan overcoat hitam, gesture, dan jalannya yang gagah, membuat kita lupa bahwa dia tokoh antagonis. Kasihan, perannya sebagai anak tidak berayah, lahir dari keluarga miskin tapi bisa jadi orang kepercayaan Bos. Dia mencintai Lee Soo-jung (Ha Ji Won) tapi tidak kesampaian juga.. heu kasihan..

3. Kang San (Pasta)



Menurutku dia keterlaluan. Bayangkan saja, dia menjadi secret admirer selama 3 tahun bagi Seo Yoo Kyung? Dia mengirim gambar kaktus setiap hari, mengganggu setiap hari tanpa bilang kalau dia menyukai Yook Kyung? Keterlaluan kan? Eh, Yoo Kyungnya malah pilih suka sama si Chef (sikasep) yang baru dikenal dan digalakin terus pula! Heu kasian..

4. Bidam (The Great Queen Seondeok)



Ini lagi. Padahal rasanya dah cocok sekali dengan Sang Ratu, eh nggak kesampaian. Kasihan. Dia main di The Great Queen Seondeok jadi antagonis atau bukan yah. Sampai2 penggemar The Great Queen Seondeok pada nggak ikhlas dia dimatikan dan nggak dijadikan sama sang Ratu. Keterlaluan memang hehe...

5. Ahjussi Byun Hak Do (Chun Hyang-Sassy Girl)



Hehe.. baru tahu kalau namanya Byun Hak Do. Habisnya kita nontonnya di Indosiar, Chun Hyang cuman manggil dia Paman, jadi deh dia terkenal dengan nama "Si Paman" ya setidaknya di sekitarku. Wajahnya mirip sama Chef Pasta ya, cuma bekas jerawat yang bikin beda. bagus juga kalau mereka berdua dipasangkan main jadi kembar gitu atau adik kakak. Mirip sekali soalnya wajahnya.

Jumat, 06 Agustus 2010

Lee Sun Gyun "Pasta"



Tiba-tiba aku punya idola baru. Sebagai penggemar Korean Drama atau Dongeng Korea aku pasti sudah nonton Cofee Prince. Dan memang Lee Sun Gyun main di drama itu sebagai "Barisan sakit hati", peran yang juga menyukai pelakon utama tapi tidak kesampaian. Di Coffee Prince juga akting Lee Sun Gyun mencuri perhatian juga sebenarnya tapi karena peran pinggiran itu tadi jadi agak terkesampingkan.


enak ya lihat senyumnya.. bikin kita ingin senyum balik padanya

Baru di drama "Pasta" Lee Sun Gyun dapat perhatian penuh dariku :D. Ternyata aktingnya lebih dari OK dan dia layak jadi idola. Sekarang ini aku sedang mengulang-ulang terus menonton "Pasta". Sampai-sampai rasanya English/Indonesian subnya sudah tidak perlu lagi karena sudah hafal dengan ceritanya.

Adu akting Lee Sun Gyun dengan Gong Hyo Jin terasa sekali kehebatan akting keduanya, sampai-sampai rasanya 'seperti betulan' interaksi antara keduanya. Itu yang membuat kita yang menonton tidak bosan mesti musti mengulang-ulang nonton "Pasta" beberapa kali. Dan rasanya bukan pendapatku saja nih drama "Pasta" memang bagus, rating drama ini juga lumayan masuh dua digit, memang belum sih kalau dibandingkan dengan "Baker King" atau "The Great Queen Seondeok".

Setelah nonton "Pasta" bosan (atau kasian sama DVDnya), aku sudah menyiapkan drama dari Lee Sun Gyun yang lain: Coffee Prince (ulang nonton),



Nanti dipilih aja khusus adegan bagian dianya aja doang :D .. Nggapapa kan? Namanya juga remedial.. ambil bagian pentingnya aja hehe..

Triple,



kalau lihat ratingnya sih cuman satu digit drama ini, tapi biarlah, nanti kalau rajin aku buat resumenya.. ciee :p

atau movie yang dia juga mainkan

Lee Sun Gyun juga masih terhitung manten anyar, alias penganten baru. Dapet daun mu da nih, karena jarak usia mereka terpaut jauh. Lee Sun Gyun kelahiran 2 Maret 1975, sementara isterinya kelahiran 17 Juni 1988. Tapi lihat fotonya deh.. boros banget ya untuk usia 21-22tahun? Kupikir dia kawin sama orang yang seumuran atau bahkan lebih tua? Ckckck... Model baju sama rambutnya enggak banget! Cirian tuh desainernya.. jangan pesan ke dia kalau nggak ingin kelihatan lebih tua dari umur sebenarnya hahaha... jahat ih.. hehe emang...



Tapi apapun itu kita mengharapkan dia bahagia dengan perkawinannya itu. Jangan ada gosip-gosip miring model artis-artis kita. Supaya image dia tetap baik dan kita tetap semangat menikmati karya-karyanya.

Lee Sun Gyunsshi, fighting :D

Minggu, 04 Juli 2010

Thank You

TV lokal Bandung baru selesai menayangkan Korean Drama Thank You. Eh salah deng, aku yang baru selesai nonton drama itu di TV itu. Entah sudah menayangkan drama itu ditayangkan di TV. Soalnya kan TV lokal acaranya suka itu-itu aja buat pengiritan :).

Aku sangat terkesan dengan drama itu. Thak You menceritakan Lee Young Shin seorang ibu dari satu anak perempuan. Hasil dari sebuah pergaulan bebas, anak itu terinfeksi AIDS gara-gara transfusi darah. Berat banget ya bebannya, sudah punya anak tidak bersuami, kena AIDS pula anaknya. Belum, belum semuanya. Beban dia ditambah dengan kakeknya yang sudah pikun tinggal bersamanya.

Aku suka sekali dengan akting Lee Bom, anak kecil yang kena AIDS karena salah transfusi.



Tadinya tidak ada penduduk desa yang tahu, tapi karena Young Shin membocorkan rahasia itu pada kakeknya, nyebar deh :( . Iya soalnya si kakek sudah pikun dan berubah sikapnya jadi seperti anak-anak.

Lee Bom lahir akibat pergaulan bebas ibunya (Lee Young Shin) dengan seorang pria. Disebutkan sih pria itu, tapi Young Shin tidak mau mengurus hal itu. Yang penting Lee Bom anaknya habis perkara dia tidak peduli masalah siapa ayahnya, ada yang mengaku atau tidak. Tegar ya. Ada kan artis yang gini. Tahu2 anaknya dibuatkan akte lahir, tanpa gembar-gembor hehe. Bandingkan dengan ada cewe yang nguber2 artis untuk dimintai pertanggungjawaban atas anaknya. Oh sudahlah jadi nggosip nih ah.



Young Shin diperankan dengan brilyan, seperti betulan oleh Gong Hyo Jin yang juga main di Pasta. Seperti di Pasta, Hyo Jin juga kelihatan seperti wanita kuat yang tak kenal lelah. Jarang tersenyum, mungkin karena beban kehidupannya. Tapi kalau sidah tersenyum Young Shin manis sekali senyumnya. Kalau dimisalkan seperti langit yang tertutup awan mendung kalau dia tidak tersenyum dan langit berawan yang terkena sinar matahari bedanya. Indah mana coba?! :D Young Shin digambarkan sebagai orang yang senang menolong orang lain. Meski terkadang permintaan tolong tetangganya itu tergolong "ada-ada saja" Young Shin ikhlas2 aja menolongnya. Itu yang membuat Young Shin disenangi penduduk desa.

Ketenangan Le Bom dan ibunya dikoyak ketika pada suatu hari datang ke pulau terpencil tempat mereka tinggal, seorang laki-laki yang ingin menebus kesalahan. Lelaki itu, Min Gi Suh, seorang dokter yang memiliki kekasih yang juga dokter yang bertanggung jawab terhadap peristiwa transfusi yang terjadi pada Lee Bom.



Jang Hyuk main jadi Min Gi Suh jago juga lho. Berakting sebagai seorang dokter yang frustasi emosinya naik turun. Aku terkesan waktu dia menyelamatkan orang di klinik hampir gagal. Lalu dia telpon bapaknya yang ternyata juga dokter, dan diberi tahu solusinya lewat telepon. Ckckck.. detil banget ya penggarapannya. Masalah dengan pasien selesai, begitu juga problem dengan bokapnya. Sedikit demi sedikit ego Gi Suh terkikis karena melihat Young Shin yang bersikap penolong jauh dari sikap egois.

Kakek pikun dimainkan dengan hebat oleh Shin Goo



Bandingkan dengan waktu dia main jadi kakeknya So Ji Sub di drama I'm Sorry I Love You deh. Di sini dia persiiis seperti anak kecil. Ke cucunya aja dia panggil Unnie. Sementara di ISIL dia jadi pensiunan sutradara yang bersiap menerbitkan biografi seseorang, wah beda banget. Hebat.. sudah senior belum kehilangan ketajaman berakting.

Nah teman sekampung Youn Shin yang diam-diam juga mencintainya adalah Choi Suk Hyun



Peran Suk Hyun di sini nggak jelas menurutku. Dia ini antagonis apa bukan ya. Kenapa kalau dia mencintai Young Shin ngga tembak aja gitu. Apa takut sama ibunya, apa gimana, nggak jelas deh.

Dengan semua keistimewaan itu drama Thank You diganjar banyak penghargaan.
Kata Neng Han Ci nih ya (hancinema)

▶Best Actor/Actress : Kong Hyo-jin ("Thank you")

▶Special prize : Child : Seo Sin-ae ("Thank You")
▶Golden Acting Award Miniseries : Jang Hyeok ("Thank You")

Masih ada beberapa lagi tapi linknya ngga ketemu :(

Kesimpulan: Drama ini berbeda dari tipikal drama Korea yang sudah ada. Biasanya kan Cinderella type sekali. Yang ini meski 'agak' Cinderella tapi dalam statementnya Min Gi Suh bilang meski orang melihat aku sebagai anak orang kaya yang terpelajar, tapi bukan apa-apa jika dibandingkan dengan kekayaan yang dimiliki oleh Young Shin, itu semua belum apa-apa. Gitu katanya, hebat ya.

Jumat, 11 Juni 2010

Giska - Gadis dan Jaka



Dulu itu Ray Sahetapy muda main dengan Dewi Yull dalam sebuah filem berjudul Gadis. Sudah lupa cerita detilnya yang jelas Dewi Yull main sebagai gadis desa bernama Gadis. Sedangkan Ray main sebagai seorang bangsawan bernama Jaka di filem tersebut. Bagi saya filem itu sangat berkesan. Filem itu sangat bagus, kalau tidak salah dapat Piala Citra. Tidak hanya itu, kisah cinta mereka berlanjut beneran di kehidupan nyata sampai Ray dan Dewi menikah. Kemudian mereka punya anak yang diberi nama Giska, singkatan dari nama peran yang menyatukan mereka di filem Gadis.

Idolaku itu, Ray Sahetapy menjalani kehidupannya dengan Dewi Yull secara baik-baik saja. Dewinya laris sebagai pemain drama TV (sekarang namanya sinetron) dan penyanyi. Sementara Raynya main teater. Perannya di filem2 pantes2 saja.. jadi orang soleh pantes, jadi pemuda tengil pantes, tapi dia pernah juga ya main jadi antagonis? Lupa aku... Pantes deh kalau dia jadi idola.. karena mainnya emang pandai. Sudah pandai, sabar lagi punya anak berkekurangan seperti Giska, menurutku.

Balik ke Giska. Masuk koran kemudian kalau Giska kecil ternyata punya kekurangan. Tapi kekurangan ini justru membawa dia pada kelebihan yang lain. Karena jiwa seni tidak harus berbentuk seni peran dan seni suara. Giska pintar melukis, dan main piano!

Giska berusaha menyatukan kembali ayah-ibunya yang hendak bercerai. Kemudian Giska berpacaran dengan Doni, pemuda hasil dari perkenalannya dari internet. Giska dan Doni kemudian menikah dan punya anak. Sayang kemudian mereka berpisah. Padahal kata Doni sosok Giska sempurna baginya.

Lama tidak terdengar beritanya. Kemarin terbetik berita katanya Giska 'masih' koma di RS. Wah, sakit apa? Semua mau tahu. Belum jelas beritanya,d atang lagi berita baru: Giska meninggal dunia. Radang otak dan penyakit yang dideritanya sejak kecil menjadi jalan Tuhan buat memanggilnya.

Sejak remaja mengikuti berita2 Ray-Dewi-Giska, membuat aku seperti merasa memiliki. Dulu aku tidak mengerti kenapa Dewi bilang Giska adalah gurunya. Setelah jadi ibu dan punya anak baru aku mengerti, kalau Giska harus dihadapi dengan kesabaran. Jadi Giska adalah guru Dewi untuk belajar sabar.

Giska, kelanjutan dari love story Gadis dan Jaka itu sudah dipanggil oleh yang lebih mencintainya. Selamat jalan Giska, semoga amal ibadahmu diterima di sisi Allah SWT. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan menghadapi musibah ini.

Rabu, 14 April 2010

Jangan Biarkan Anak Merengek Sebagai Senjata



Beberapa hari terakhir ini kita sering terganggu dengan berita balita yang merokok dan berkata-kata kasar. Balita yang merokok ini rupanya sejak kecil sudah mulai merokok. Kata orang tuanya, kalau tidak dituruti anak suka marah-marah dan berkata-kata kasar.

Kenapa dibiarkan sampai berlarutt-larut begitu? Bukannya dia masih kecil yang seharusnya menuruti perkataan orang dewasa (orang tuanya)? Mengapa orang tua sampai tega menjerumuskan anaknya ke dalam bahaya padahal dia menyayanginya? Wah banyak sekali pertanyaan yang nadanya 'menuduh' kepada si orang tua anak.

Memang kita sangat sayang kepada anak kita, tapi jangan sampai kita dijajah oleh anak kita. Masih kecil masih lucu anak merengek kemudian dituruti lalu diam, tapi jika dibiarkan terus hal ini akan berakibat buruk bagi kita orang tua. Untuk itu berikut ada beberapa tips agar kita dapat mendidik anak kita bila sedang merengek meminta sesuatu, dan jangan sampai menjerumuskannya ke dalam bahaya.

1. Jangan luluh dengan rengekan

Cara paling baik agar si kecil tidak selalu merengek adalah dengan tidak mendengarkannya, jika ia tidak berbicara dengan jelas. Saat si kecil mulai merengek, katakan padanya untuk berbicara dengan baik dan mintalah dengan tegas padanya untuk menghentikan rengekan.

Jangan mendengarkan apa yang ia katakan sebelum ia menyampaikannya dengan baik. Hal ini tidak hanya untuk menghentikan rengekannya tetapi juga melatihnya untuk berkomunikasi dengan baik.

2. Tunjukkan nada suara yang tepat

Pilih waktu yang tepat untuk menunjukkan mengapa merengek itu tidak baik dilakukan. Kuncinya adalah untuk memastikan si kecil tahu perbedaan antara suara merengek dan nada berbicara normal.

Tunjukkan padanya nada suara yang normal saat meminta sesuatu atau berbicara. Hal ini sangat penting agar si kecil tahu bagaimana berbicara yang benar dan mengungkapkan keinginan tanpa harus merengek.

3. Hargai usahanya

Jika Anda terus-menerus memberitahunya untuk mengurangi dan menghentikan rengekan, ia pasti akan berusaha untuk melakukannya. Upaya apapun yang dilakukannya meskipun belum sesuai yang dicontohkan, harus Anda hargai.

Apalagi jika si kecil sudah bisa mengurangi rengekannya tidak sesering sebelumnya. Berikanlah pujian, hal itu akan memotivasinya untuk berbicara dan berkomunikasi dengan baik.

4. Konsekuensi

Apabila Anda sudah memberitahunya berkali-kali dan ia tetap melakukan rengekan, harus ada konsekuensinya. Anda bisa memberikannya hukuman dengan mengurangi waktunya untuk menonton televisi atau tidak mendengarkannya sama sekali saat ia merengek.

Tapi, jangan "menyerah" untuk memberitahunya kalau merengek itu tidak baik dan ada konsekuensinya jika hal itu terus dilakukan. Dan jangan sampai orang tua kalah dengan rengekannya lalu menuruti keinginannya walaupun tidak baik bagi anak bahkan berbahaya.

Sebagian dikutip dari VIVANews.

Selasa, 13 April 2010

Jalan Braga

Bungur
Jalan Braga jalan intelek
Tidak boleh masuk keretek
Beca, roda, bemo, Honda,
Jalanna muter, duh datang ti kidul
Leuh kaburu lieur

Jalan Braga mobil plat beureum
Perhiasan emasna reunceum
Tahan harga jaga gengsi meuli tarasi
Leuh kukurilingan du teu beubeunangan

Jalan Braga tempat soping jalma gede
Soal harga et amah soal sepele
Tongtonan nu gratis
Pamer mode nu gareulis
Dulak delek ucad aced nu nenjokeun panas tiris

Jalan Braga tetep teu robah
Teu galideur tahan sejarah
Gunta ganti henteu cara jalan nu sejen
Duh jalan nu paten leuh jalan konsekwen

Jalan Braga heurin ka gigir
Satengahna beak ku parker
Pareng macet lalu lintas hese rek mundur
Duh polet nu ngatur leuh wayahna sabar

Jalan Braga jadi jalan kelas hiji
Jadi catur pangimpian urang sisi
Pusat perdagangan urat nadi kota kembang
Tetep pageuh Jalan Braga ngarojong ka balarea

Selasa, 30 Maret 2010

I.R.I.S


Tadi ke pasar mampir di lapak DVD. Lama tidak singgah karena sekarang sudah ada internet di rumah. Koneksi yang sekarang ini bisa diandalkan buat nonton drama, filem atau download lagu. Jadi sebab itulah saya kehilangan alasan buat mampir. Nah, tadi siang itu kebetulan tatap mataku dengan teteh DVD bertemu, jadi kusempatkan ngobrol sambil buka-buka tumpukan DVD. Iseng kutanya, "Punya I.R.I.S?" Eh, ada!

Sampai rumah langsung kubuka. Biasanya dialgognya disub bahasa China ini asli. Baguus..
Pas kusesuaikan teksnya... omaygat.. Teksnya Bahasa Jepang!!
Waaa aku ngga ngerti Korea dan ngga ngerti Jepang.. mati kutu deh ^____^

Jumat, 26 Maret 2010

Interview Wartwan Indonesia (RCTI) dengan Barrack Obama Presiden Amerika Serikat

Tidak lama setelah Presiden Barrack Obama mengumumkan penundaan kunjungannya ke Indonesia, wartawan Indonesia berhasil mewawancarai presiden negara adidaya tersebut di rumah dinasnya, White House. Pada penayangannya saya kemudian merekamnya dan menguplodnya ke youtube. Dan saya tidak menyangka sama sekali responnya ternyata luar biasa.

Beberapa mengucapkan terimakasih atas upload videoku itu karena mereka tidak sempat menontonnya atau mereka tinggal di luar Indonesia dan di luar jangkauan TV Indonesia.

Ada juga yang mengkritik Putra Nababan yang kelihatan gugup dan mereka membandingkan kalau yang interview jurnalis Indonesia yang lain, misalnya Najwa Shihab atau Rosiana Silalahi. Bagiku wajar saja, karena itu mungkin wawancara pertamanya di luar negeri. Apalagi ini yang diwawancara adalah bukan hanya seorang presiden, tapi presiden dari negara adikuasa. Kalau saya mungkin bukan cuman gugup tapi juga sakit perut atau jantungan ha ha.

Kebanyakan merasa senang. Mendengar Presiden Obama bicara dalam Bahasa Indonesia, menceritakan makanan favoritnya, melihat dia mengenang tukang sate lewat dan berteriak "Sateee.." Lalu bagian trivia quiz di mana Obama diminta menjawab cepat pertanyaan yang diajukan tentang masa kecilnya. Obama menjawab dengan baik pertanyaan yang diajukan. Aku yakin setiap bangsa Indonesia senang dengan bagian ini.

Ada yang bilang itu cara Amerika memenangkan hati bangsa Indonesia. Ah bukan sekarang saja Amerika berusaha memenangkan hati Indonesia. Dan selalu menang. Lewat softdrinks, fastfood, filem, serial TV, teknologi sudah ada di setiap benak bangsa Indonesia. Jadi ambil sisi positifnya sajalah dengan hal ini. Soalnya saya suka merasa aneh kalau ada demo anti Amerika. Wong Amerika sudah terlanjur menguasai sendi2 seluruh penjuru dunia bukan cuma kita doang. Coba misalkan Amerika mencabut SELURUH miliknya di Indonesia apa nggak gempar kita? Kita tidak boleh pakai internet, facebook, youtube, windows, dll, dsb? Suka aneh aja sikap anti Amerika dilakukan dengan produk Amerika? He he he...

Belum tentu dua kali ada presiden luar negeri yang pernah menghabiskan waktunya di negara kita. Kita ikut senang dengan keberhasilannya. Seolah-olah kita ikut 'punya'. Dibilang ge er biar aja. Buat Putra Nababan sukses terus ya. Kalau menang PGA, berarti saya iku andil lho dalam kemenanganmu. ^_^

Sabtu, 13 Maret 2010

MasyaAllah, hanya karena sebutir kurma? (Sumber: Suara Merdeka)

Posting ini sudah lama kudapatkan. Entah darimana saking lamanya sampai lupa. Lain hari kalau dapat cerita bagus mustinya di tulis benar sumbernya. Yang jelas setelah membaca ini merubah cara pandangku tentang menawar dan membeli belanjaan, terutama kalau mau beli buah.

Share
Usai menunaikan ibadah haji, Ibrahim bin Adham berniat ziarah ke mesjidil Aqsa. Untuk bekal di perjalanan, ia membeli 1 kg kurma dari pedagang tua di dekat mesjidil Haram. Setelah kurma ditimbang dan dibungkus, Ibrahim melihat sebutir kurma tergeletak didekat timbangan. Menyangka kurma itu bagian dari yang ia beli, Ibrahim memungut dan memakannya.

Setelah itu ia langsung berangkat menuju Al Aqsa. 4 Bulan kemudian, Ibrahim tiba di Al Aqsa. Seperti biasa, ia suka memilih sebuah tempat beribadah pada sebuah ruangan dibawah kubah Sakhra. Ia shalat dan berdoa khusuk sekali. Tiba tiba ia mendengar percakapan dua Malaikat tentang dirinya.

"Itu, Ibrahim bin Adham, ahli ibadah yang zuhud dan wara yang doanya selalu dikabulkan ALLAH SWT," kata malaikat yang satu.

"Tetapi sekarang tidak lagi. doanya ditolak karena 4 bulan yg lalu ia memakan sebutir kurma yang jatuh dari meja seorang pedagang tua di dekat mesjidil haram," jawab malaikat yang satu lagi.

Ibrahim bin adham terkejut sekali, ia terhenyak, jadi selama 4 bulan ini ibadahnya, shalatnya, doanya dan mungkin amalan-amalan lainnya tidak diterima oleh ALLAH SWT gara-gara memakan sebutir kurma yang bukan haknya.

"Astaghfirullahal adzhim" ibrahim beristighfar. Ia langsung berkemas untuk berangkat lagi ke Mekkah menemui pedagang tua penjual kurma. Untuk meminta dihalalkan sebutir kurma yang telah ditelannya. Begitu sampai di Mekkah ia langsung menuju tempat penjual kurma itu, tetapi ia tidak menemukan pedagang tua itu melainkan seorang anak muda.

"4 bulan yang lalu saya membeli kurma disini dari seorang pedagang tua. kemana ia sekarang ?" tanya Ibrahim.
"Sudah meninggal sebulan yang lalu, saya sekarang meneruskan pekerjaannya berdagang kurma" jawab anak muda itu.

"Innalillahi wa innailaihi roji'un, kalau begitu kepada siapa saya meminta penghalalan ?".

Lantas ibrahim menceritakan peristiwa yg dialaminya, anak muda itu mendengarkan penuh minat. "Nah, begitulah" kata ibrahim setelah bercerita, "Engkau sebagai ahli waris orangtua itu, maukah engkau menghalalkan sebutir kurma milik ayahmu yang terlanjur kumakan tanpa izinnya?".

"Bagi saya tidak masalah. Insya ALLAH saya halalkan. Tapi entah dengan saudara-saudara saya yang jumlahnya 11 orang. Saya tidak berani mengatasnamakan mereka karena mereka mempunyai hak waris sama dengan saya."

"Dimana alamat saudara-saudaramu? biar saya temui mereka satu persatu."

Setelah menerima alamat, Ibrahim bin Adham pergi menemui. Biar berjauhan, akhirnya selesai juga. Semua setuju menghalakan sebutir kurma milik ayah mereka yang termakan oleh ibrahim.

4 bulan kemudian, Ibrahim bin adham sudah berada dibawah kubah Sakhra.

Tiba tiba ia mendengar dua malaikat yang dulu terdengar lagi bercakap-cakap.

"Itulah ibrahim bin adham yang doanya tertolak gara gara makan sebutir kurma milik orang lain."

"O, tidak.., sekarang doanya sudah makbul lagi, ia telah mendapat penghalalan dari ahli waris pemilik kurma itu. Diri dan jiwa Ibrahim kini telah bersih kembali dari kotoran sebutir kurma yang haram karena masih milik orang lain. Sekarang ia sudah bebas.

Jumat, 12 Maret 2010

Lagu untuk Ujian Praktek Seni Budaya dan Keterampilan di SDN Harapan 2 Bandung

Lagu-lagu yang harus dinyanyikan pada saat ujian praktik SBK. Siswa harus memilih satu lagu untuk setiap kategori. Berikut syairnya :


Lagu Wajib

1. Indonesia Raya

Indonesia tanah airku
Tanah tumpah darahku
Di sana lah Aku berdiri
Jadi pandu Ibuku
Indonesia kebangsaanku
Bangsa dan tanah airku
Marilah kita berseru
Indonesia bersatu
Hiduplah tanahku
Hiduplah negriku
Bangsaku rakyatku semuanya
Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya Merdeka Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta
Indonesia Raya Merdeka-Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya 2x

2. Mengheningkan Cipta

Dengar seluruh angkasa raya
Memuji Pahlawan Negara
Nan gugur remaja di h’ribaan bendera
Bela Nusa Bangsa
Kau ku kenang wahai
Bunga Putra Bangsa
Harga Jasa Kau cahya pelita
Bagi Indonesia merdeka

3. Ibu Kartini

Ibu Kita Kartini putri sejati
Putri Indonesia harum namanya
Ibu Kita Kartini pendekar bangsa
Pendekar kaumnya untuk merdeka
Wahai Ibu Kita Kartini
Putri yang mulia
Sungguh besar cita-citanya
Bagi Indonesia

4. Dari Sabang Sampai Merauke

Dari Sabang sampai Merauke
Berjajar pulau-pulau
Sambung menyambung
Menjadi satu Itulah Indonesia
Indonesia tanah airku
Aku berjanji padamu
Menjunjung tanah airku
Tanah airku Indonesia

5. Berkibarlah Benderaku

Berkibarlah benderaku
Lambang suci gagah perwira
Di seluruh pantai Indonesia
Kau tetap pujaan bangsa
Siapa berani menurunkan engkau?
Serentak rakyatku membela
Sang Merah Putih yang perwira
Berkibarlah slama-lamanya

6. Satu Nusa Satu Bangsa

Satu nusa satu bangsa Satu bahasa kita
Tanah air pasti jaya Untuk slama-lamanya
Indonesia pusaka Indonesia tercinta
Nusa bangsa dan bahasa
Kita bela bersama

7. Hari Merdeka

Tujuh belas Agustus
Tahun empat lima
Itulah hari Kemerdekaan kita
Hari merdeka nusa dan bangsa
Hari lahirnya bangsa Indonesia
Merdeka Skali merdeka tetap merdeka
Selama hayat masih di kandung badan
Kita tetap setia tiap sedia
Mempertahankan Indonesia
Kita tetap setia tetap sedia
Membela negara kita

8. Bagimu Negeri

Padamu Negri kami berjanji
Padamu Negri kami mengabdi
Padamu Negri kami berbakti
Bagimu Negri jiwa raga kami

9. Halo Halo Bandung
Halo-Halo Bandung Ibukota Periangan
Halo-halo Bandung
Kota kenang-kenangan
Sudah lama beta tidak berjumpa dengan kau
Sekarang telah menjadi lautan api
Mari bung rebut kembali

10. Garuda Pancasila

Garuda Pancasila akulah pendukungmu
Patriot Proklamasi sedia berkorban untukmu
Pancasila dasar negara
Rakyat adil makmur sentosa
Pribadi bangsaku Ayo maju-maju
Ayo maju-maju Ayo maju-maju


Lagu Daerah

1. Ayam Den Lapeh (Sum Bar)


2. Buka Pintu (Maluku)


3. Etanase (Maluku)

E..tanase tanase bay bay 2x
Etanase tanase tanase tikam matae
Lihat itu ikan kawan
Berenti pukul tifa
Juru mudi tomang putar haluan
Etanase tanase
timbul di bulan bulan
Etanase tanase tanase tikam matae
Yang pawe la panggayo
panggayo hasa hasa
Etanase tanase tanase
Etanase.. bay bay...

4. Sayangkene (Maluku)

Sayangkene rasa sayangkene
Lihat dari jauh rasa sayangkene
Ombak putih putih ombak datang dari laut
Kipas lenso putih tanah Ambon sudah jauh
Ole sioh sioh sayange Lah rasa sayange
Sayang dilale apa tempo tuan balik ya nona
Oleh sioh sayange lagelange lagelange
La mari topu topu gelange
Sangaja topu tangan
topu tangan rame rame
rame rame gelange
lah balenggang lombose

5. Saputangan Babuncu Ampat

(Kal Sel)
Saputangan babuncu amat
Sabuncunya dimakan api
Dimakan api
Luka nang di tangan kawa dibabat
Luka nang di hati hancur sekali
Tabang bamban jangan diparit
Mun diparit buang ka sumur
Buang ka sumur
Rindang pangandang
Jangan diharit
Lamun diharit mambawa umur

6. Sipatokaan (Maluku)

Sayang sayang sipatokaan
Matego tego gorokan sayang
Sayang sayang sipatokaan
Matego tego gorokan sayang
Sako mangemo tanaman jauh
Mangemo milei leklako sayang
Sako mangemo tanaman jauh
Mangemo milei leklako sayang

7. Esa Mokan (Sul Sel)

Esa mokan genangku wiyaniko
Tiyamo maruarua genang eka ria
Mangawe ngawe uman
Wiya siyopo waiyan
Pakatuan paka lowiran kita mowaya

8. Goro-Gorone (Maluku)

Goro gorone e pato pato kamia
Loko sana loko mari
loko lenso e manari
Kata nyong Beta pinta
sio nona e manari
Dengar donci e balagu
Sio nona sender bahu
Meski nona duduk jauh
Sio beta panggil trus menyahut
Lah laju-lajulah lekas
Datang ke mari e
Pura-pura tidak tahu
Belum ditanya sudah mau
Lah sebab nona suka sendiri

9. Huhatee (Maluku)
Orang muda huhatee bay bay
Jangan sampai dapat kulit durian
Pasang mata telinga
kalau mencari teman
Jangan sampai dapat kulit durian
Huhatee huhatee huhatee bay bay
Jangan sampai
sembarang orang lah kenal
Sioh jangan sioh jangan
Jangan baribi kulit durian sioh baduri


Lagu Bebas

1. Hujan Rintik-Rintik
Hujan rintik-rintik turun titik-titik
Di halaman di jalan hujan rintik-rintik
Ambilkan payung untuk berlindung
Hujan turun hujan rintik-rintik
Hujan rintik-rintik turun tak berhenti
Di tengah rintik hujan payung warna warni
Seperti jamur yang tumbuh subur
Disirami hujan rintik-rintik

2. Masa Gemilang
Alam riang ria
sambut mentari dipagi hari
Unggas lincah gembira
Dendangkan lagu irama hati
Kuncup kuncup bunga berseri
Daun-daun segar menghijau
Bulir-bulir padi menghimbau
Bak lautan tak bertepi
Hati riang gembira
Menjelang masa gemilang

3. Teman Baru
Satu satu kawan baru
Kawan baru dalam kelasku
Dua dua sama sama
Duduk satu meja
Segra datang bu guru
Salam kami ucapkan
Gembira kita semua
Dalam kelas yang baru
Kawan lama kawan baru
Dalam klas yang baru

4. Nakalnya Diriku
Nakalnya diriku kadang buatmu marah
Namun segala maaf kau berikan
Guruku tersayang guruku tercinta
Tanpamu apa jadinya aku?
Tak bisa baca tulis
Mengerti banyak hal
Guruku terimakasih

5. Udara Cerah
Udara cerah berlangit biru
Ingin aku bersenang-senang bersamamu
Bernyanyi-nyanyi dan menari
Di alam bebas dan segar seperti ini
Tralala lala la hati suka cita
Tralala lala la hati gembira

6. Tepuk Tangan
Ayo kawan ayo kawan berkumpul
Berkumpul bersenang-senang semwanya
Jangan segan jangan segan bersama
Bersama bernyanyi bergembira
Tepuk tangan X X X
Tepuk tangan X X X
Tepuk tangan bergembira
Skali lagi X X X
Skali lagi X X X
Tepuk tangan kita semwa bergembira


7. Que Sera-Sera
When I was just a little kid
I asked my mother what will I be?
Will I be pretty will I be rich
Here’s what she said to me
Que sera-sera
What ever will be will be
The future is not ours to see
Que sera-sera
What will be will be

8. Berjalan di Pantai
Berjalan di spanjang pasir
Memandang ombak dan buih
Kunanti dia berdesir
Membasahi ujung kaki
Melayang-layang burung camar
Berlari-lari di ujung layar
Alam tenang hati senang
Berjalan-jalan di pantai

9. B – I – N – G – O
There was a farmer has a dog
And bingo was his name – o
B – I – N – G – O
B – I – N – G – O
B – I – N – G – O
And Bingo was his name – o

10. L – O – V – E
L is for the way you look at me
O is for the only one I see
V is very-very extraordinary
E is even more than anyone
that you adore and
Love was made for me and you
Love is more than I can give to you
Love is more than just a game for two
Two in love can make it
Take my heart but please
Don’t break it
Love was made from me and you

Lagu Suling
1. Esa Mokan
1 2 3 3 4 3 2 2 3 2 1
1 2 3 4 3 2 4 4 3 2 2 3 2 1
1 1 4 4 4 4 4 5 4 3 3 1 2 3
5 4 3 3 3 4 3 2 2 2 3 2 2 1

2. Do Re Mi
1 2 3 1 3 1 3 2 3 4 4 3 2 4
3 4 5 3 5 3 5 4 5 6 6 5 4 6
5 1 2 3 4 5 6 6 2 3 4 5 6 7
7 3 4 5 6 7 1 1 7 6 5 7 5 1
5 3 2 1

3. Gundul-Gundul Pacul
1 3 1 3 4 5 5 7 1 7 1 7 5
1 3 1 3 4 5 5 7 1 7 1 7 5
1 3 5 4 4 5 4 3 1 4 3 1
1 3 5 4 4 5 4 3 1 5 3 1

4. Berjalan di Pantai
3 5 1 3 5 4 3 2 4 5 7 2 4 4 3 3
3 5 7 3 5 4 5 6 6 5 4 5 6 4 2 1
5 4 5 4 5 4 5 6 4
6 5 6 5 6 5 7 5
1 7 2 4 7 6 1 3 5 4 5 7 6 4 2 1
5. Mengheningkan Cipta
5 3 4 5 5 3 1 1 7 1 6 5 3 5 4 3 2 1 2
5 3 4 5 5 3 1 1 7 1 6 5 3 4 3 2 1 2 1
1 2 3 1 5 3 1 6 6 5 4 5
5 1 5 2 5 3 2 1 7 1
7 6 5 3 4 2 3 . . . 2 . . . 1 . 0

6. Que Sera-Sera
1 2 3 5 3 5 3 5 3 5 4 6 5 6 5 3 4
7 1 2 7 1 6 7 1 7 4 5 6 5 1 3
1 7 6 4 6 7 1 2 1 6 5 1 3
5 6 5 3 5 5 2 5 2 3 4 1 1 234 7 1


7. Ibu Kartini
1 2 3 4 5 3 1 6 1 7 6 5
4 6 5 4 3 1 2 4 3 2 1
1 2 3 4 5 3 1 6 1 7 6 5
4 6 5 4 3 1 2 4 3 2 1
4 3 4 6 5 6 5 3 1
3 2 3 4 5 3 4 3 4 6 5 6 5 3 1
3 2 4 3 2 1

No Me Ames Artist: Marc Anthony

Dime porque lloras
de felicidad
y porque te ahogas
por la soledad
di porque me tomas
fuerte asi, mis manos
y tus pensamientos
te van llevando

Yo te quiero tanto
y porque sera
loco testarudo
no lo dudes mas
aunque en el futuro
haya un muro enorme
yo no tengo miedo
quiero enamorarme

No me ames
porque pienses
que parezco diferente
tu no piensas que es lo justo
ver pasar el tiempo juntos

No me ames
que comprendo
la mentira que seria
Si tu amor no merezco
no me ames
mas quedate otro dia


No me ames
porque estoy perdido
porque cambie el mundo
porque es el destino
porque no se puede
somos un espejo
y tu asi serias
lo que yo de mi reflejo

No me ames
para estar muriendo
dentro de una guerra
llena de arrepentimientos
No me ames
para estar en tierra
quiero alzar el vuelo
con tu gran amor
por el azul del cielo

No se que decirte
esa es la verdad
si la gente quiere
sabe lastimar

Tu y yo partiremos
ellos no se mueven
pero en este cielo
sola no me dejes

No me dejes, no me dejes
no me eschuches
si te digo "no me ames"
no me dejes, no desarmes
mi corazon con ese "no me ames"

No me ames, te lo ruego
mi amargura dejame
sabes bien, que no puedo
que es inutil
que siempre te amare

No me ames
pues te hare sufrir
con este corazon que
se lleno de mil inviernos
no me ames
para asi olvidarte
de tus dias grises
quiero que me ames
solo por amarme

No me ames tu y yo volaremos
uno con el otro
y seguiremos siempre juntos
este amor es como el sol que sale
tras de la tormenta
como dos cometas
en la misma estela

No me ames
No me ames
No me ames

No, no me ames
No me ames
No me ames
No me ames

Selasa, 02 Maret 2010

Terperangkap

Tiap hari Senin aku kebagian pemantapan kelas 6. Tujuannya adalah memantapkan persiapan mereka dalam menghadapi UAS-BN, Ujian Sekolah Berstandar Nasional. Diharapkan dengan diadakannya pemantapan ini siswa akan dapat menghadapi UASBN dengan baik dan mendapat nilai yang tidak mengecewakan. Goal akhirnya ya anak bisa lulus dengan nilai bagus dan mendapat SMP negeri yang diinginkan.
Mata pelajaran yang dimantapkan adalah Bahasa Indonesia, IPA, dan Matematika. Aku mengajar Matematika mendapat giliran hari Senin, IPA hari Selasa, dan terakhir Bahasa Indonesia pada hari Rabu.

Senin kemarin cuaca panas sekali. Berulangkali aku katakan pada anak kelas 6 kalau panas begini pantasnya sebentar lagi hujan. Ternyata benar hujan turun dengan titik besar-besar kemudian disusul dengan hujan turun deras sekali. Tidak ada petir jadi agak tenang menghadapinya.

Anak-anak diberikan kesempatan untuk menanyakan materi pelajaran yang tidak dimengertinya. Kemudian kujelaskan dan kuberikan beberapa soal. Setelah itu dinilai dan dianalisa sejauh mana mereka mengerti penjelasanku tadi. Lumayan, anak yang sama sekali belum mengerti tidak ada. Kebanyakan anak kurang teliti dalam perhitungan.

Semua itu terjadi dalam hujan yang terus menerus tidak berhenti sama sekali. Pemantapan mulai jam 13.00 seharusnya selesai jam 15.00. Tapi ini sudah satu jam lewat dari waktu pulang hujan belum juga mau berhenti. Deras berganti jadi gerimis rapat berubah lagi jadi hujan deras lalu gerimis rapat lagi. Stoknya banyak mungkin jadi air di langit nggak habis-habis.

Yang kasihan ya anak-anak itu. Mereka sudah dari pagi, dilanjutkan ke pemantapan, pasti jiwa raganya lelah menghadapi hari itu. Tapi apa daya, aku tidak ijinkan mereka pulang dalam hujan begini. Tak lama anak-anak mulai berani bilang, "Bu, sudah dijemput" Yang sudah dijemput boleh pulang. Masih sisa setengah kelas belum dijemput, hujan masih riang ria menghabiskan stok airnya yang nggak habis-habis. Akhirnya kami nyanyi-nyanyi.. mulai dari lagu anak sampai lagu pop yang ada di TV... sampai kelelahan.

Hari sudah menunjukkan pukul 17.00 kulihat hujan tinggal gerimis kecil saja. Aku putuskan untuk pulang saja dan anak-anak juga takut untuk sendirian jadi merekapun memutuskan untuk pulang juga. Hampir magrib aku sampai d rumah. Aku berdoa semoga anak-anak tadi jangan ada yang sakit karena kehujanan.

Tadi pagi jadwalku Matematika di kelas 6 kulihat 2 orang yang tidak hadir. Satu karena minta ijin mau ke rumah sakit, satu lagi mengabarkan sakit demam dan pusing. Oh, itu pasti karena kemarin kehujanan :D. Lumayan upayaku menahan anak kemarin : hanya satu anak yang sakit akibat kehujanan... dari 40an anak kelas 6.

Sibuk Banget


Aku lihat anakku yang bungsu Yaya agak berbeda dari kakaknya. Nggak ding, mereka semua beda-beda. Tapi ada hal yang menarik dari Yaya yang tidak dipunyai kakaknya. Yah minimal belum kelihatan?

Kemampuan bergaulnya itu yang buat aku heran. Padahal bapak dan ibunya termasuk 'kuuleun', tidak banyak teman, sering asyik sendiri. Tapi Yaya, beda sekali. Setiap pulang sekolah temannya langsung menyambut... "yaya.." terus mereka main. Makan siangpun, dilakukan dalam rangka bermain itu. Namanya botram. Setiap anak bawa makan siangnya masing-masing dan mereka makan bersama di suatu tempat yang disepakati, kadang di rumah atau di tempat temannya. Sampai tiba waktunya ngaji. Yayapun berangkat ngaji. Pulangnya... kadang belum pulangpun dia sudah disamper temannya. Gitu dia datang ... main lagi...

Yah itu masih biasa kelihatannya ya.. Tapi hal yang aneh adalah... kalau dia tidak ada.. suasana komplek rumah terasa sekali sepinya. Sepi sekali.. entah ke mana, di mana anak-anak itu bermain. Setiap liburan Yaya diambil oleh om dan tantenya. Adikku itu selalu mengingat kapan Yaya libur. Kadang libur belum resmipun Yaya sudah diambilnya sampai libur hampir habis. Nah kalau dia lagi pergi itu sekali lagi.. suasana blok p sepi sekali... ada sih anak2 main... tapi suasanyanya beda.
Dan gitu Yaya datang... Terdengar teriakannya.. teman2nya seperti keluar dari persembunyian.. suasana langsung meriah... aneh kan...

Dia senangnya ke Jump and Gym di Ciwalk atau BTC. Main untuk satu jam, dan kami bebas keliaran sambil menunggu. Di situ juga gitu. Dia pasti dapat teman. Dan setelah satu jam.. dia melambai pada teman barunya itu seolah besok bakal ketemu lagi. Pernah satu saat 'teman'nya kurang cooperative. Si Teman ini melempar bola dengan sikap permusuhan. Dia bilang dengan tegas, "Nggak mau ah kalau lempar-lempar gitu." Dan sebentar kemudian si Teman ini langsung berubah sikap jadi bersahabat. Dan Yaya langsung saja lumer dalam kegembiraan.

Yah itu deh Yaya alias Rara alias Rahasti Herliapsari anakku yang bungsu.

Love Story wa Totsuzen ni - Oda Kazumasa OST Tokyo Love Story

Nani kara tsutaereba ii noka
wakaranai mama toki wa nagarete
Ukande wa kiete yuku arifureta kotoba dake
Kimi ga anmari suteki dakara
Tada sunao ni suki to ienai de
Tabun mou sugu ame o yande futari tasogare

Ano hi ano toki ano basho de kimi ni aenakattara
Bokura wa itsu mademo mishiranu futari no mama

Dareka ga amaku sasou kotoba ni mou kokoro yuretari shinai de
Setsunai kedo sonna fuu ni kokoro wa shibarenai
Ashita ni nareba kimi o kitto ima yori motto suki ni naru
Sono subete ga boku no naka de toki o koete yuku

Kimi no tame ni tsubasa ni naru kimi o mamori tsuzukeru
Yawarakaku kimi o tsutsumu ano kaze ni naru

Ano hi ano toki ano basho de kimi ni aenakattara
Bokura wa itsu mademo mishiranu futari no mama

Ima kimi no kokoro ga ugoita kotoba tomete kata o yosete
Boku wa wasurenai kono hi o kimi o dare nimo watasanai

Kimi no tame ni tsubasa ni naru kimi o mamori tsuzukeru
Yawarakaku kimi o tsutsumu ano kaze ni naru

Ano hi ano toki ano basho de kimi ni aenakattara
Bokura wa itsu mademo mishiranu futari no mama

Dareka ga amaku sasou kotoba ni mou kokoro yuretari shinai de
Kimi o tsutsumu ano kaze ni naru

Ano hi ano toki ano basho de kimi ni aenakattara
Bokura wa itsu mademo mishiranu futari no mama

Minggu, 28 Februari 2010

Bring Back that Leroy Brown

Bring Back that Leroy Brown
Words and music by Freddie Mercury

Bring back bring back bring back that Leroy Brown Yeah!
Bring back bring back gotta ring that Leroy Brown Yeah!

Bet your bottom dollar bill you're a playboy Yeah Yeah!
Daddy cool with a ninety dollar smile (ooh Yeah)
Took my money out of gratitude
And he git right out of town
Well I gotta getty up steady up shoot him down
Gotta hit that latitude babe

Bring back bring back bring back that Leroy Brown Yeah!
Bring back bring back gotta ring that Leroy Brown Yeah!

Big bad Leroy Brown he got no common sense
No no he got no brains but he sure gotta lotta style
Can't stand no more in this here jail
I gotta rid myself of this sentence
Gotta get out of the heat step into the shade
Gotta get me there dead or alive babe

Wooh wooh big bad Leroy Wooh wooh wooh wooh
Big bad Leroy Brown

Bring back bring back bring back that Leroy Brown Yeah!
Bring back bring back gotta bring back Leroy Brown Yeah!

Big mama Lulu Belle she had a nervous breakdown
She had a nervous breakdown
Leroy's taken her honey chile away
But she met him down at the station Oohoo
Put a shotgun to his head and unless I be mistaken
This is what she said

Big bad big boy big bad Leroy Brown
I'm gonna get that cutie pie
Bring back bring back bring back that Leroy Brown Yeah!
Big bad caused a mighty fine sensation Yeah Yeah!
Gone and got himself elected President
We want Leroy for President

Next time you gotta hit a bitty baddy weather
This time like a shimmy shammy leather
He's a big boy bad boy Leroy
I don't care where you get him from
Bring that big bad Leroy back
Want him back

Rabu, 17 Februari 2010

Not So Bad Afterall

Masih berkesan rasanya mengingat perjalanan anak kelas 5 naik KRD kemarin.

Katanya naik KRD rawan kejahatan, mungkin iya benar. Tapi bisa kita minimalisasi dengan sikap waspada dan awas. Katanya yang rawan kejahatan adalah pada saat naik dan turun, jadi kita musti ekstra waspada pada saat itu. Sejauh ini kami berhasil mengatasinya, mungkin karena waspada? Oh mungkin karena sedang beruntung saja ya... :D Alhamdulillah...

Anak2 bersikap seperti mereka sedang berada di kelas atau di tempat lain yang privat dan aman. Setelah mereka dapat duduk berseberangan, temannya menawari sesuatu, mereka langsung berdiri mengambilnya. Pada saat kembali lagi, bangkunya sudah diduduki orang .. ha ha ha... dan itu terjadi berkali-kali... gak peduli itu anak kecil yang kehilangan bangkunya.. orang dewasa cuek saja menempatinya, sementara si anak kecil bengong sambil berdiri.. Gitu deh Kids... angkat pantat hilang tempat...

Meski bau, meski bangku 'untung-untungan' perjalanan kemarin itu... nggak jelek2 amat

Selasa, 16 Februari 2010

Tugas Luar








Kadang aku merasa beruntung juga. Ada beberapa guru yang hanya melakukan tugas rutin gajar. Tapi aku tidak. Entah kenapa Kepala Sekolah (sudah berganti-ganti) senang menugaskan aku ke luar sekolah. Kadang dekat saja, seperti upacara di tingkat kecamatan, tingkat kota, tapi pernah juga ke luar kota (jarang sekali) misalnya ke Jakarta atau ke Garut

Tahun Pelajaran ini aku beruntung disuruh menghadiri workshop KTSP yang dilaksanakan di Garut. Aku berangkat dengan dua orang guru dan KS (tentunya).
Sampai di Garut aneh juga, karena yang disebut workshop itu dilaksanakan di sebuah obyek wisata. Penginapanya bagus sekali. Terlalu bagus malah. Kelihatannya mahal. Setiap ruangan ada kolam rendam. Baguslah pokoknya.
Lebih aneh lagi karena tempat kami menginap itu tidak punya meeting room. Akhirnya 80an lebih guru dijejalkan di sebuah ruangan yang sama sekali tidak memadai. Acara makan juga harus 'ngangin' karena dilaksanakan di udara terbuka. Dan, Cipanas adalah kaki gunung Guntur. Jadi angin besar bertiup siang malam. Beberapa guru yang sudah sepuh merasa harus mengundurkan diri lebih awal dan masuk kamar karena tidak tahan angin.

Produk dari workshop itu adalah KTSP untuk tahun ajaran yang akan berjalan. Namun karena kerjanya di udara terbuka, banyak yang menyerah, dan memilih melanjutkan pekerjaannya di sekolah dengan alasannya tidak tahan angin. Akhirnya dicapai kesepakatan KTSP harus dikumpulkan paling lambat seminggu dari pertemuan itu. KTSP sih terkumpul kemudian... tapi lama sesudahnya :)

Senin, 15 Februari 2010

Mengerjakan PR

Mulai akhir-akhir ini aku galakkan untuk menggunakan dua buah buku untuk pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia. Sebelumnya memang aku sudah meminta pada para muridku untuk memisahkan antara buku latihan dan PR, tetapi baru kali ini aku tegaskan untuk itu. Beberapa anak memang masih menggabungkan antara keduanya, tapi sekarang kutaktik, latihan dikumpulkan dan 'ditahan' beberapa hari sehingga mereka terpaksa harus menyediakan buku baru buat mengerjakan PR. Lumayan jitu ternyata, sekarang terpaksa mereka memisahkan buku untuk latihan dan PR itu.

Pekerjaan Rumah sebetulnya diberikan untuk memantapkan materi yang telah diterima di sekolah. Di rumah, siswa mengerjakan latihan lagi materi yang telah diberikan pada hari sebelumnya. Dengan demikian siswa akan mantap dalam materi pelajaran yang bersangkutan. Mulia sekali ya. Iya tujuannnya. Tapi pelaksanaannya? Hm.. butuh perjuangan keras.

Kenapa? Masih banyak ditemukan tulisan yang bukan tulisan anak di buku PR mereka. Sebagai guru, kami sudah biasa menghadapi banyak macam tulisan. Dan tulisan orang tua tentulah berbeda dengan tulisan anak. Tulisan orang tua datang ke sekolah dalam bentuk surat ijin kalau anak mereka berhalangan hadir di kelas. Tulisan anak .. ya itu yang biasa dihadapi di kelas. Sehingga jika guru menghadapi tulisan orang tua di sela-sela tulisan anak pastilah akan segera diketahui.

Hal yang mengherankan adalah mungkin disangka orang tua guru tidak akan menyadarinya. Tentu saja mereka salah. Akibatnya guru jadi marah pada siswa yang bersangkutan, atau menghukumnya. Tapi hal ini tidak membuat mereka jera. Lagi.. lagi.. dan lagi.. Cape deeh.. Plis dong para ortu, kalau mau membantu anak tersayang tolong cari cara lain. Menuliskan PR mereka cuma akan membuat anak manja dan tidak mandiri. Memangnya mau sampai tua anak tergantung terus pada orang tua? Terus, apa tega anaknya dimarahin terus sama gurunya gara-gara kenakalan orang tua? Bantulah anak supaya cepat mandiri, tidak tergantung pada orang tua.

Minggu, 14 Februari 2010

Naik KRD Cicalengka-Padalarang



Beberapa minggu yang lalu aku mengajak anak kelas 5 naik KRD. Mulanya tidak sengaja. Di kelas aku membuat puisi spontanitas tentang kereta api. Kemudian anak kuberi beberapa soal yang salah satunya berbunyi: tuliskan pengalamanmu naik kereta api. Mogok. Karena ternyata beberapa anak belum pernah naik kereta api sekalipun. Kemudian iseng-iseng kuajak mereka naik KRD dan mereka menyambut dengan antusias.

Aku bertanya dulu ke Kepala Sekolah tentang teknis naik KRD, karena beliau orang Cicalengka dan seringkali 'hilir mudik' naik KRD jurusan Cicalengka-Bandung.
Beliau memberi keterangan dan tips-tips naik KRD. Maklum, selain murah yang sering terdengar KRD katanya rawan kejahatan.



Aku kemudian melanjutkan 'promosi'ku ke anak kelas 5. Kuminta mereka membawa uang Rp10ribu termasuk ongkos naik angkot dari dan ke stasiun Bandung. Jajan dan bekal kira-kira sendiri. Siapapun boleh pergi dan tidak dipaksa. Kami bersepakat akan pergi di hari Minggu pukul 07.00.



Hari Minggu tiba. Aku tiba di sekolah sudah ada beberapa anak menunggu. Kusuruh mereka menghitung, "12 orang, Bu". Baik. Ayo berangkat! Kemudian kami naik angkot jurusan Lembang-Stasiun. Di angkot sambil ngobrol2 kutawarkan kepada anak2: bagaimana kalau kita ke Padalarang! Mereka antusias sekali. Jelas saja, kan ongkosnya murah 1000 ke Cicalengka, 1500 ke Padalarang, dan 1000 lagi ke Bandung. Murah kan?



Turun di stasiun utara aku kemudian membeli karcis di loket untuk mereka semua. Harganya cuma seribuan perorang! Aku beli 13 karcis ke Cicalengka. Kubayar Rp13.000 untuk 13 orang. Kurang? Oh ternyata anak yang pergi 13 orang jadi 14 denganku. Beli satu lagi. Kereta akan tiba kira-kira 5 menit lagi. Tiket kubagikan lalu Aku dan anak2 masuk ke dalam stasiun.

Sampai ke spur 3 ada kereta yang model kursinya seperti angkot. Oh ini, pikirku. Aku kemudian naik dan disusul anak2. Ada anak muda berjilbab tanya, "Bu, mau naik Patas?" Aku membatin, "wah salah naik nih." "oh bukan. Kami mau naik yang murah." kataku. katanya lagi "ini mah Patas Bu." Oh pantesan enak dan bersih. Tiketnya 5kali lipat dari KRD. Kamipun turun. Di bawah ada orang berseragam bertanya "Ibu mau naik KRD?" Kuiyakan dan dia menyuruh kami semua menunggu di sepur 2. Kereta hampir tiba. Sudah kelihatan lampunya di kejauhan. Aku merapikan ke 13 anak itu supaya jangan terlalu dekat ke rel. "Takut kena hidung" ancamku dijawab oleh senyuman mereka.


Kereta berhenti. Gelap. Penuh orang berdiri. Terbayang kata orang banyak penjahat di dalam. "Gimana masuknya?" Aku ngeri. Remang-remang kulihat ada bangku kosong di dalam. Segera pasukan kusuruh naik. Benar saja. Beberapa anak langsung dapat duduk. Ada juga yang berdiri. Aku? Ya berdiri dong! Aku menoleh ke arah mereka kuhitung. 13 orang. Selang sejenak, kereta berangkat. Katanya KRD akan berhenti di setiap stasiun.

Perhentian pertama: Cikudapateuh. Ada yang turun, ada yang naik. Anak2 lebih banyak yang duduk sekarang. Orang dewasa yang duduk di situ kok ya nggak tergerak ya melhat anak2 kecil berdiri sementara mereka enak2an duduk. Yah kids.. ini kan dunia yang sesungguhnya. Aku memperhatikan para penumpang. Ada yang memakai kaos, jaket hitam, ibu-ibu menor, ada yang duduk baca koran (ternyata nggak gelap2 amat, cukup terang buat baca koran), semua kulakukan karena aku waspada. Jangan sampai anak2 titipan ini jadi korban kejahatan. Semua kubisiki: jangan mengeluarkan HP! soalnya meski sudah dilarang bawa HP masih ada yang bandel. Tas taruh di depan, jangan digendong belakang. Anak2 mengangguk, dan aku mulai menghitung lagi... 13orang. Kereta berangkat lagi.

Orang2 mulai 'tertarik' melihat keributan anak2. Yah namanya juga anak2. Mereka berisik di mana2 kan? Mereka bertanya mau ke mana? Sama siapa? dan beberapa pertanyaan lain yang aku tidak jelas mendengar. Beberapa dari mereka menunjukku. Kuberi senyuman dan anggukan. Bapak-bapak yang duduk di depanku memberikan 'tips' naik KRD. Orang jahatnya biasanya ada di deket pintu. Nanti kalau turun hati2. Tunggu saja sampai kosong baru turun. Bapak itu kemudian bilang hendak turun di Kiara Condong. Kami bisa memakai bangkunya. Perhentian 2: Kiara Condong. Lebih banyak lagi anak yang duduk sekarang. Kuhitung mereka. 13 orang.



Lepas Kiara Condong anak2 mulai merasa 'at home'. Lutut mereka letakkan di kursi, dan badan menghadap .. jendela. Pemandangan mulai luarkota : sawah. Rupanya ada genangan air. Serempak mereka bilang "iihh... danaau..." hehe... "eh itu ada pulau di tengah danau" "eh ada rumah di tengah danau" ...hehe.. Aku hanya senyum sendiri melihat kelakuan mereka. Penumpang lain ada yang sukarela menjelaskan kalau itu banjir, ya banjir di tengah sawah dan perumahan...




Di dalam kereta banyak sekali orang jualan. Apa saja dijual di sini. Mulai yang 'dibutuhkan' dalam perjalanan seperti: makanan, ada tahu sumedang, lontong, jeruk, rambutan, kerupuk, permen, dan minuman. Tapi ada juga yang 'tidak' diperlukan dalam perjalanan seperti: VCD-DVD, jarum pentul, perdana SIM Card... kain pel (? tapi aku beli :) wong murah 10rb dapet 5 kainnya perca handuk katun), dan... silet! Aku melirik ke arah anak2. Mereka berbisik satu sama lain... buat apa ya jual jarum pentul kata mereka. Mereka mulai jajan ketika ada tahu sumedang lewat. Yah ... ala anak2 ... ada yang beli seribu atau dua ribu. Karena sudah mulai jajan, anak2 kemudian tidak terlalu konsentrasi lagi ke jalan sehingga stasiun Gede Bage, Ranca Ekek, Haur Pugur tidak terasa.. tahu-tahu sudah sampai Cicalengka.

Sampai di Stasiun Cicalengka aku merapikan duduk anak2. "Tunggu di sini. Ibu mau beli tiket. Ke Padalarang ya?" Mereka mengiyakan dengan ekspresi wajah bersemangat. Setelah kuhitung anak jumlahnya 13 orang, aku turun. Beli tiket. Setelah beli tiket aku langsung naik ke gerbong dan membagikannya kepada anak2. Tidak lama terdengar suara peluit. Kereta mulai bergerak meninggalkan Stasiun Cicalengka.

Ada yang menarik waktu kereta lewat kolong jalan tol. Kereta tiba2 gelap sebentar dan anak2 berteriak "whuiih.." Sekarang gerbong tidak terlalu penuh. Sehingga anak leluasa bergerak. Aku memperhatikan sekeliling. Kurasa aman. Anak2 kusuruh membuka bekal yang mereka bawa dari rumah. Kelihatannya tidak smua bawa bekal. Ada yang membuka bekal, kemudian diserbu oleh teman-temannya. Begitu bergantian. Waktu ada penjual rambutan lewat, aku beli, dan segera diserbu oleh anak2. Seru, lucu, dan menyenangkan.

Sempat juga aku tertidur sedikit. Antara Gdebage dan Kiara Condong. Sambil memperhatikan anak2 aku agak terlelap sebentar. Sampai tiba2 ada anak yang berteriak "wah, udah sampai Stasiun Bandung!!" Aku terjaga dan memperhatikan situasi. Ternyata Stasiun Kiara Condong. Di sini ada beberapa orang naik bawa rombong besar kosong. Mungkin bekas membawa hasil pertanian atau kebun. Mereka berbisik-bisik dalam Bahasa Sunda, "gimana kalau ketahuan" Rupanya mereka sedang menerapkan syair lagu Naik Kereta Api. Naik Kereta Api tututut.. Siapa hendak turut... Ke Bandung-Surabaya .. "bolehlah naik dengan percuma"... wah jadi boleh naik kereta api dengan percuma... pantesan PT KAI sering mengeluh rugi terus... wong banyak yang "naik dengan percuma"



Tapi setelah hampir sampai aku tertarik juga buat tanya-tanya sama mereka. Ternyata mereka itu bersaudara. Habis menjual pisang di pasar Kosambi dan Kiara Condong, dan sekarang mau pulang ke Padalarang. Hm.. aku jadi ingat curigaku sepanjang jalang tadi. Aku menasihati diri sendiri. Jangan suudzon. Tetap baik sangka. Tetap waspada.
Kereta lewat Stasiun Bandung, Ciroyom, Cimindi dan beberapa stasiun lagi. Anak2 kembali meletakkan lutut mereka di bangku dan badan menghadap jendela.

Sampai di Stasiun Padalarang, anak2 minta ijin ke toilet. Kuijinkan sambil aku juga beli tiket di loket. Setelah beli tiket, kubagikan, kami foto-foto sebentar, lalu naik lagi ke atas kereta. Sekarang pindah gerbong agak ke tengah. Di sini agak ramai. Anak2 terpisah menjadi beberapa kelompok. Aku menoleh ke kiri dan ke kanan. Menghitung. Lima, empat, empat, tigabelas. Lengkap.

Aku mencari kemungkinan kalau-kalau kita bisa berheti di Stasiun Ciroyom. Aku tanya ke sebelahku. Aku kuatir terlewat begitu saja Ciroyom. Dia bilang "Bu, nanti kalau bau, berarti kita ada di Ciroyom." Setelah melewati beberapa stasiun salah satunya bernama Gado Bangkong. Nama yang aneh batinku. Gado=dagu, bangkong=katak/kodok. Sejak kapan kodok punya dagu ^.^. Ah sudahlah...

Ternyata benar. Sampai di Stasiun Ciroyom. Baunya bukan main. Seolah kita berada di Tempat Pelelangan Ikan di tepi pantai. Jauh dari hawa Bandung. Anak2 turun dari kereta, aku terakhir. Cepat-cepat kami berjalan meninggalkan Stasiun Ciroyom... Baunya itu lho tak tahan... Kemudian kami naik angkot Ciroyom-Sarijadi. Anak-anak turun di Gegerkalong Hilir dan aku di Cibogo Sarijadi.

Capai dan senang bercampur jadi satu.