Rabu, 14 April 2010

Jangan Biarkan Anak Merengek Sebagai Senjata



Beberapa hari terakhir ini kita sering terganggu dengan berita balita yang merokok dan berkata-kata kasar. Balita yang merokok ini rupanya sejak kecil sudah mulai merokok. Kata orang tuanya, kalau tidak dituruti anak suka marah-marah dan berkata-kata kasar.

Kenapa dibiarkan sampai berlarutt-larut begitu? Bukannya dia masih kecil yang seharusnya menuruti perkataan orang dewasa (orang tuanya)? Mengapa orang tua sampai tega menjerumuskan anaknya ke dalam bahaya padahal dia menyayanginya? Wah banyak sekali pertanyaan yang nadanya 'menuduh' kepada si orang tua anak.

Memang kita sangat sayang kepada anak kita, tapi jangan sampai kita dijajah oleh anak kita. Masih kecil masih lucu anak merengek kemudian dituruti lalu diam, tapi jika dibiarkan terus hal ini akan berakibat buruk bagi kita orang tua. Untuk itu berikut ada beberapa tips agar kita dapat mendidik anak kita bila sedang merengek meminta sesuatu, dan jangan sampai menjerumuskannya ke dalam bahaya.

1. Jangan luluh dengan rengekan

Cara paling baik agar si kecil tidak selalu merengek adalah dengan tidak mendengarkannya, jika ia tidak berbicara dengan jelas. Saat si kecil mulai merengek, katakan padanya untuk berbicara dengan baik dan mintalah dengan tegas padanya untuk menghentikan rengekan.

Jangan mendengarkan apa yang ia katakan sebelum ia menyampaikannya dengan baik. Hal ini tidak hanya untuk menghentikan rengekannya tetapi juga melatihnya untuk berkomunikasi dengan baik.

2. Tunjukkan nada suara yang tepat

Pilih waktu yang tepat untuk menunjukkan mengapa merengek itu tidak baik dilakukan. Kuncinya adalah untuk memastikan si kecil tahu perbedaan antara suara merengek dan nada berbicara normal.

Tunjukkan padanya nada suara yang normal saat meminta sesuatu atau berbicara. Hal ini sangat penting agar si kecil tahu bagaimana berbicara yang benar dan mengungkapkan keinginan tanpa harus merengek.

3. Hargai usahanya

Jika Anda terus-menerus memberitahunya untuk mengurangi dan menghentikan rengekan, ia pasti akan berusaha untuk melakukannya. Upaya apapun yang dilakukannya meskipun belum sesuai yang dicontohkan, harus Anda hargai.

Apalagi jika si kecil sudah bisa mengurangi rengekannya tidak sesering sebelumnya. Berikanlah pujian, hal itu akan memotivasinya untuk berbicara dan berkomunikasi dengan baik.

4. Konsekuensi

Apabila Anda sudah memberitahunya berkali-kali dan ia tetap melakukan rengekan, harus ada konsekuensinya. Anda bisa memberikannya hukuman dengan mengurangi waktunya untuk menonton televisi atau tidak mendengarkannya sama sekali saat ia merengek.

Tapi, jangan "menyerah" untuk memberitahunya kalau merengek itu tidak baik dan ada konsekuensinya jika hal itu terus dilakukan. Dan jangan sampai orang tua kalah dengan rengekannya lalu menuruti keinginannya walaupun tidak baik bagi anak bahkan berbahaya.

Sebagian dikutip dari VIVANews.

Selasa, 13 April 2010

Jalan Braga

Bungur
Jalan Braga jalan intelek
Tidak boleh masuk keretek
Beca, roda, bemo, Honda,
Jalanna muter, duh datang ti kidul
Leuh kaburu lieur

Jalan Braga mobil plat beureum
Perhiasan emasna reunceum
Tahan harga jaga gengsi meuli tarasi
Leuh kukurilingan du teu beubeunangan

Jalan Braga tempat soping jalma gede
Soal harga et amah soal sepele
Tongtonan nu gratis
Pamer mode nu gareulis
Dulak delek ucad aced nu nenjokeun panas tiris

Jalan Braga tetep teu robah
Teu galideur tahan sejarah
Gunta ganti henteu cara jalan nu sejen
Duh jalan nu paten leuh jalan konsekwen

Jalan Braga heurin ka gigir
Satengahna beak ku parker
Pareng macet lalu lintas hese rek mundur
Duh polet nu ngatur leuh wayahna sabar

Jalan Braga jadi jalan kelas hiji
Jadi catur pangimpian urang sisi
Pusat perdagangan urat nadi kota kembang
Tetep pageuh Jalan Braga ngarojong ka balarea