Catatan seorang Murid Dahlan Iskan (yang pandai)
Buku yang menceritakan kerja keras seorang wartawan Jawa Pos yang digembleng oleh bosnya : Dahlan Iskan.
Seperti
di ketahui sebelum menjabat direktur PLN dan jadi menteri Dahlan Iskan
adalah direktur Jawa Pos, jaringan surat kabar yang menasional. Joko
Intarto atau JTO menuliskan pengalamannya yang berkesan selama menjadi
anak buahnya.
Dikisahkan dalam buku ini bagaimana Dahlan Iskan
membesarkan koran Jawa Pos yang tadinya beroplah 6.000an menjadi
jaringan media nasional. Misalnya pada bab Desa Mengepung Kota. Koran
nasional yang menyebar se Nusantara membuat Jawa Pos kemudian
menerbitkan koran lokal dengan nama RADAR. Radar Bogor, Radar Pekalongn,
Radar Cirebon dll sampai 52 koran. Semuanya masih ada dan tumbuh
berkembang sampai sekarang.
Tips bisnis juga diberikan Dahlan
Iskan dalam bab Tiga Bisnis yang Pantang Dimasuki. Menurut Dahlan, ada
tiga bisnis yang beresiko tinggi kalau pelak bisnisnya tidak bisa
mengerjakan sendiri. Restoran, penjahit, dan salon. Ada benarnya juga.
JTO menceritakan bisnis basonya yang laku keras meredup setelah chefnya
resign. Pengalamanku juga berlangganan ke seorang penjahit, yang tadinya
kecil lalu makin besar dan makin besar. Tapi akhirnya kami berhenti
menjahitkan baju kepadanya karena bukan dia sendiri yang menjahit baju
kami, dan tidak enak dipakai. Salon juga begitu. Begitu kita masuk salon
kita akan memilih kapster favorit kita kan? Jitu banget ya tips nya.
Dahlan
Iskan juga tidak sayang menggunakan mobil pribadinya yang mewah untuk
mengantarkan koran-koran ke agen. Diceritakan dalam bab Mercy Dahlan
Jadi Angkutan Koran. Tidak tanggung-tanggung mobil itu penuh dengan
koran mulai dari bagasi sampai kursi depan. Dia kemudian menyusul
mobilnya dengan menumpang truk pengantar koran, dan mengejutkan loper di
situ. Kalau ketahuan sedang leha-leha kan malu ya.
Masih banyak
lagi keseruan, kejenakaan, keseriusan Dahlan Iskan disuguhkan dalam
buku ini. JTO kemudian pensiun dini dan memilih jadi bos di
perusahaannya sendiri mulai dua tahun yang lalu. Tapi kelihatannya
kenangannya dengan Jawa Pos terutama Pak Dahlan Iskan masih banyak.
Terus terang aku menunggu buku beliau tentang Pak Dahlan yang kedua
ketiga dst. Semangat ya Pak Joko. DEMI INDONESIA!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar