Undangan atau hajatan sekarang tidak ada musimnya. Ada sih bulan-bulan tertentu yang 'sepi' undangan dan ada yang ramai, tetapi di bulan itu beberapa kali ada yang hajatan. Kalau orang Jawa, mereka pantang mengadakan hajatan pada bulan Muharram, entah apa alasannya. Mau ditulis di sini takut salah :). Kalau orang Sunda beda lagi, mereka pantang hajatan pada bulan Safar dengan alasan yang berbeda.
Dulu hajatan mengandalkan hari baik dengan perhitungan-perhitungan tertentu yang rumit, sekarang tugas itu digantikan oleh gedung. Tanggal yang baik adalah yang pas gedungnya kosong saat kita butuhkan, atau nurut jadwal gedung kosongnya kapan.
Kalau di Jawa Tengah orang undangan duduk manis menanti hidangan di sajikan, seperti di restoran. Nanti hidangan akan keluar bergantian mulai dari hidangan pembuka sampai penutup. Kita tidak usah mengantri sana sini, kita tinggal duduk menikmati hidangan sambil menonton acara, dari temu sampai akhirnya penganten keluar menguntapkan kita para tamu pulang. Wah seperti raja rasanya.
Tapi itu hanya berlaku di sana saja. Kebanyakan kita menghadiri undangan yang prasmanan yang mengantri untuk mengambil makanan. Di daerah Jatengpun kelihatannya sekarang sudah mulai banyak yang mengambil cara hajatan sepert ini.
Nah dalam menghadiri hajatan model prasmanan ada do and don'ts atau sebaiknya dan jangan yang harus diperhatikan.
Jangan:
1. Perhatikan sewaktu mengantri, jangan sampai ada anggota badan kita atau bawaan entah dompet, tas, atau suvenir yang kita pegang kena punggung orang yang di depan kita. Sentuhan kecil saja kalau dilakukan beberapa kali akan mengesankan kita mendesak dia sehingga terkesan kita kelaparan dan tidak sabar.
Sebaiknya berikan jarak beberapa cm saja antara kita dan punggung di depan kita.
2. Jangan meletakkan bawaan di kursi. Plis deh ya, kursi terbatas jumlahnya. Jangan menganggap itu kursi kelas atau kantor yang tersedia bagi setiap kita. Kelakuan seperti itu membuat orang yang bawa piring akan kebingungan mau duduk di mana sementara kita juga sedang sibuk antri, kursi tidak terpakai juga kan. Belum lagi resiko kehilangannya. Sebaiknya bawa sajalah barang kita yang tidak seberapa besar itu ke mana kita pergi. Gunakan prinsip angkat pantat hilang tempat.
3. Hidangan utama prasmanan atau buffet adalah makanan berat, dan harus duduk untuk menikmatinya. Piring yang biasanya datar (nggak ngerti juga kenapa air kuah sop itu musti ditaro di piring datar ya). Kita mengalami kerepotan itu juga orang lain bukan? Sebaiknya kita berdiri saja untuk menikmatin hidangan stand-stand untuk memberi kesempatan orang bawa piring berat tadi. Jangan tinggalkan tas juga ya.
Pernah ada orang duduk makan baso tahu diiris kecil dengan anggun (ceritanya) sementara di sebelahnya ada ibu-ibu bawa piring hidangan utama berdiri dan memandang dengan gemas ha ha ha...
Kesimpulannya kita harus memperhatikan jarak punggung di depan kita saat antri, jangan lupa prinsip angkat pantat hilang tempat, dan makan makanan ringan sambil berdiri tak apa.
Selamat ke undangan ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar