Jumat, 21 Maret 2008

Arswendo Atmowiloto.


Orang tengil ini sudah menjadi idolaku sejak aku SD. Bagaimana tidak setiap minggu dia nulis di majalah, bilang mengarang itu gampang. Tengil kan? Gampang katanya? Menurutku mengarang itu gampang kalau tidak sedang memegang pulpen atau di depan komputer. Begitu menghadapi fasilitas menulis, yang mau ditulis apaaaa.... mulai dari manaaa... apa dulu... mendadak inspirasi buntu. Tapi kalimat ‘Mengarang itu gampang’ itu meracuni banget. Kemarin ini aku dapat tantangan menulis buku PPKN kelas 4 dan kelas 6 SD. Sudah dibayar. Nggak tahu diterbitkan atas nama siapa. Atas namaku atau bukan aku nggak peduli. Yang jelas aku sudah membuktikan kata-kata Arswendo itu benar. Bukan benar. Bisa dilakukan, meski tidak mudah.

Memang. Rasanya Aku menganggap semua omongan Arswendo benar adanya. Aku langganan tabloid Monitor sejak awal terbit sampai akhirnya. Di tabloid Monitor itu sangat mencerdaskan buat kita sebagai penonton TV. Saking seringnya Mas Wendo ngritik di tabloidnya sampai dia ditantang untuk bikin acara yang bagus. Dan dia bikin keluarga Cemara. Memang bagus kan?

Pas dia dipenjara, menurutku nggak salah-salah amat. Salah voternya nggak milih yang bener, ya nggak? Jadi weh penyelenggara pollingnya yang kena. Dasar pengarang pengalaman di penjara dijadikan sinetron. Sandy Nayoan bagus banget maen jadi Mas Wendo. Sampai aku lupa kalau Mas Wendo nggak secakep Sandy Nayoan. Masuk banget soalnya. Sinetron yang lain juga Satu Kakak Tujuh Ponakan. Bagus juga. Lihat akting Derry Drajat jadi suami Novia, nggak pernah sebagus itu rasanya sekarang. Cuman sinetronnya Mas Wendo nggak laku di iklan. Nggak payu. Jadi weh umurnya pendek-pendek. Pertamanya ganti jam tayang terus ilang gitu aja.

Senopati Pamungkas juga bagus banget tuh novelnya. Dulu aku baca. Tentang Majapahit. Sekarang diterbitkan lagi dengan perwajahan berbeda. Tapi aku nggak beli. Meski suka baca aku nggak suka beli. Mahal. Sayang uangnya. Bentrok dengan kebutuhan dapur.

Kritik Arswendo tentang acara juga ditanggapi positif. Rep BBM jadi siaran langsung setelah di kritik Mas Wendo. Meski pindah dari Metro ke TV One sayang juga yah...

Pendapat Mas Wendo tentang anak gadisnya yang pacaran juga bener. Menurutnya kalau pacaran, anaknya harus pake celana jins. Kalau berniat buruk lebih susah katanya. Itu aku terapkan sekarang pada anak perempuanku. Untungnya dia nggak terlalu girlie, jadi nggak pernah pak rok kalau pergi. Untungnya lagi sekarang lagi musim blus yang mirip rok pendek jadi bisa di setelkan dengan celana jins. Semoga aku bisa menjaga anak perempuanku dari pergaulan bebas. Sehingga mereka dapat bebas bergaul tapi tidak meninggalkan tata krama dan kesopanan.

Aku lucu banget tuh baca pengalaman Mas Wendo tentang mobil baru. Hehe... masak pake mobil tapi pas ujan berteduh di halte bis. Rasanya aku sudah lama baca itu tapi kalau ingat tetap lucu.


Tidak ada komentar: