Kemarin ini aku nonton Ayat-ayat Cinta bareng 3 temanku. Bagus sekali. A must seen movie. Aku menemukan beberapa hal:
Akting Rianti dengan Clarissa bagusan Clarissa menurutku. Mungkin emosi Rianti tidak (kurang) kelihatan karena tertutup cadar sementara Clarissa bebas memperlihatkan emosinya.
Mieke Wijaya kelihatan Mesir banget. Eh tapi dia jadi apa sih? Sekelebat gitu. Aku lupa. Tapi dibandingkan dengan Marini Burhan masih kelihatan Bu Mieke wajah Mesirnya.
Bener kata Hanung, Fedi datar banget. Susah mengeluarkan emosinya. Pas dipenjara itu dia mengeluarkan emosinya sampai kelihatan lebai (berlebih).
Sayang adegan Maria baca surah Maryam nggak dieksplorasi benar. Padahal bagian Maria yang ngelindur pas lagi sakaratul maut itu kenapa nggak dibikin. Daripada adegan tak tentu tujuan di taman rumah sakit setelah Fahri bebas itu. Mendingan adegan Marianya di banyakin. Padahal adegan itu yang bikin aku pingin datang ke bioskop. Apalagi di infotainmen Clarissa bilang di hafal surah Maryam. Sayang kalau cuman kepake 2 atau 3 ayat kepotong editing.
Lagu Sunyi punya Sherina memberi makna yang dalam kalau sesuai dengan adegannya. Padahal sebelumnya lagu itu sukar dimengerti. Pas adegan yang pakai lagu itu, terasa banget emosi kita tersedot. Bagus banget. Sherina memang berbakat. Apalagi dia juga yang buat aransemennya. Hebat!!
Tapi kurang lebihnya sih bagus bagus aja. Bagus sekali malah.
Pulang dari bioskop semua teman komentar, kalau poligami begitu, siapa yang nggak kan setuju. Taruhannya nyawa. Ceu Lilis bilang tah A Agym suruh liat filem itu.
Hehe belum lupa ya ... ya iya habis diingetin. Pantesan hadiahnya surga, dipoligami itu perih banget. Ya iyalah masak Allah memberi Surga for nothing. Harus ada upayanya dong. Padahal yang Fahri lakukan demi menyelamatkan nyawa orang dan orok. Itu saja ada konfliknya. Rianti jadi sakit hati. Apalagi poligami yang dilakukan banyak orang demi nafsu semata. Isteri sakit keras, eh dianggap nggak mampu dan jadi alasan buat kawin lagi. Ya yang tadinya sakit keras jadi meninggal karena terlalu sakit hati. Sakitnya jadi lahir dan batin. Ah ini mah hanya celotehan orang bodoh yang sok tahu