Presdir menemui Jin Gu di Pal Bong Bakery. "Kalau kau mau menyalahkan aku, aku terima," kata Presdir."Aku akan menerima semua kesalahan, tapi aku haris menemui anak itu. Di mana Kim Tak Goo sekarang?" Presdir mendesak,"Anakku, di mana dia?" Jin Gu memandang saja. (Cape juga ya lama-lama lihat Tuan Gu yang kurang cekatan, mustinya dia bisa agak cerdik spt manager Han)
Sementara Kim Tak Goo sedang berada di dekat menara jam. "Tanggal 25 jam 6,"katanya. Tapi jam sudah menunjukkan jam 9 kurang.
Di mansion Shin Yoo Kyung berusaha melepaskan diri dari kejaran Goo Ma Jun, "Lepaskan!".
"Ada apa denganmu? Kau mau kembali ke sana dan berdiri seperti tembok?" kata Majun. "Mau seperti tembok, mau seperti orang bodoh sama sekali tak ada huubungannya dengan mu."
"Kau bekerja di sini untuk inikah?"
"Kau bekerja di sini untuk diperlakukan seperti itu oleh ibuku? Kupikir kau pandai, tapi kenapa kau mencari masalah seperti ini? Pekerjaan di luar masih banyak. Berhentilah bekerja. Kalau kau tak dapat pekerjaan lain akan kucarikan. Pokoknya berhenti sekarang juga" Majun terengah-engah.
"Hidup buatmu mudah, ya" Yoo Kyung sinis. "Iya, kan? Kalau harga dirimu terganggu sedikit saja, kau tunggal mengamuk dan masalahmupun selesai. Apapun yang kau lakukan, kau punya keluarga yang akan menyelesaikan msalahmu. Kau punya ayah yang dapat membereskan masalahmu. Tidak ada yang kau takutkan bukan?"
Majun berdiri kaku. "Tapi berbeda denganku." Yoo Kyung melanjutkan, "Di manapun aku bekerja, aku haru selalu mulai dari bawah. Betapapu memalukandan merendahkan aku harus dapat menerimanya. Aku tak punya pilihan lain. Jadi aku tak mau orang sepertimu menguliahiku tentang harga diri dan sebagainya. Kedengarannya konyol kalau datang darimu."
"Jadi kau akan terus melawan ibuku?" Majun penasaaran.
"terserah aku. Aku takkan menbiarkan usaha dan kemampuanku sia-sia karenamu atau ibumu. Berhenti bekerja karena masalah ini? Sungguh tidak setara."
Yoo Kyung melepaskan tangan Majun lalu pergi meninggalkannya berdiri termangu.
Di dalam rumah Ny. Seo minum dilihat tamunya. "Sebaiknya kami pergi saja." kata sang tamu. "Ny. Lee saya malu karena kau harus melihat ini. Majun kelihatannya banyak tekanan dalam belajarnya. Tidak biasanya dia seperti itu. Maaf ya Najin," kata Ny. Seo. Najin,"Ah, tidak apa-apa. Aku bisa menemui Majun-oppa sendiri nanti." Ny. Lee sang tamu tadi menggamit tangan anaknya dan berpamitan.
Yoo Kyung masuk rumah dan meminta maaf pada Ny. Seo yang memandangnya dengan geram. Yoo Kyung berbicara dalam hati, "Tak Goo, sepertinya aku tak dapat menemuimu malam ini."
Kim Tak Goo masih menunggu di bawah jam.
Di Pal Bong Bakery, Yang Misun mengetuk kamar Tak Goo pelan-pelan dan bicara sendiri "Tak Goo kenapa lama sekali baru pulang?" sambil menyandarkan kepalanya ke pintu. Ketahuan Jin Gu, "Kau menunggu Kim Tak Goo?" Kaget, Misun mengelak, "Tidak. Kenapa aku harus menunggunya? Tidak pernah. Aku cuma tidak bisa tidur. Itu saja. Aku sedang memikirkan kompetisi babak kedua dan tentang aroma roti." Misun membungkukkan badannya lalu pergi (hehe.. ah pura-pura..)
Jin Gu tersenyum tipis melihat kelakuan Misun.
Flashback Jin Gu. (alur drama ini bolak balik bikin keder ini sebenernya flashback apa bukan hehehe)
"Maafkan aku Tuan Presdir. Aku tidak dapat mengatakan padamu, aku tak tahu bagaimana perasaannya." kata Jin Gu.
Presdir: "Apa maksudmu?"
Jin Gu : "Mungkin ada alasan dia tidak mau menemuimu. PErnahkah kau memikirkan kemungkinan itu? Datanglah setelah kompetisi selesai. Aku tidak mau mengacaukannya."
Presdir: "Kompetisi? Maksudmu dia ada di sini?"
Jin Gu diam
Presdir: "Aku tanya: Apa anakku ada di sini?"
Jin Gu : "Pergilah." sambil masuk rumah
Shin Yoo Kyung keluar rumah sambil terngiang-ngiang perdebatannya dengan Ny. Seo (ini flashback apa bukan, coba :D )
Ny. Seo: "Kau pikir kau dapat mengalahkan aku? Apakah kau menyatakan perang denganku?"
Yoo Kyung: "Aku tak mengerti apa yang kau katakan."
Ny. Seo: "Kupikr masalah ini sepele. Tapi ternyata aku terlalu meremehkanmu."
Yoo Kyung: "Aku tak tahu kalau aku salah. Kau suruh aku datang, aku datang. kau suruh aku tunggu, aku tunggu. Nyonya kalau kau tak memerlukan aku lagi, aku akan pergi."
Ny. Seo (gemas dan menampar Yookyung) dan dilerai oleh Ja Kyung dan Ja Rim, "Ibu, hentikan! Apa yang kau lakukan?"
Ny. Seo: "Kau licik! Kau menggunakan anak-anakku untuk melawanku."
Ja Kyung menyuruhnya pergi. Yoo Kyung lalu keluar diiringi umpatan dan hinaan Ny. Seo.
Dia terbangun dari lamunannya dan memandang jam besar tempat janjinya dengan Tak Goo.
Kim Tak Goo masih ada di sana dan memandangnya dengan senyum lebarnya yang kelihatan seperti tanpa masalah. Yoo Kyung menghambur memeluk Tak Goo dan menangis (udah dari tadi bendungan hampir jebol, kan)
Tak Goo bengong tapi suka.
Yoo Kyung : "Kau menungguku selama ini? Kau bodoh sekali"
Tak Goo : "Kau suruh aku datang ke sini."
Yoo Kyung: "Meski begitu, ini jam berapa? Bagaimana kalau aku tidak datang? Apa kau mau semalaman di sini? Dasar bodoh"
Tak Goo : "Tapi kau datang, kan"
Yoo Kyung menangis, Tak Goo mengusap air matanya "Aku merindukanu Shin Yoo Kyung. Kupikir aku bisa mati karena terlalu merindukanmu." Yoo Kyung menangis dan memeluknya lagi. Tak Goo tertawa gembira, "Ah, aku lega sekarang."
Majun pulang ke bakery dan melihat ayahnya duduk di depan Pal Bong Bakery, dan menghampirinya.
Majun: "Kenapa Ayah duduk di sini?"
Presdir: "Kenapa tidak kau katakan padaku?"
Majun: "Apa maksudmu, Ayah?"
Presdir: "Dia sudah berada di sini selama 2 tahun, tapi tidak kau katakan padaku? Katakan, kenapa tidak kau katakan padaku. Kenapa kau tidak memberitahuku? Apa tujuanmu menyembunyikan hal ini dariku?"
Majun: "Ayah. Aku tak mengerti apa yang kau katakan. Apa yang kusembunyikana?"
Presdir:"Kakakmu!! Kenapa kau menyembunyikannya? Bagaimana bisa kau menyimpannya dariku selama ini?
Majun: "Ayah.."
Presdir: "Dia di sini begitu dekat, aku hanya melewatinya."
Majun: "Ayaah.." (duh tetep nggak bisa ngga kasihan sama Cep Majun ini hehehe)
Presdir: "Kau memanggilku Ayah jutaan kali sementara anak itu tidak pernah... Dia memanggilku.. Presdir.. Aku tidak tahu bagaimana cara memaafkanmu," lalu beranjak pergi.
Majun menyusulnya: "Ayah, tunggu! Tunggu sebentar Ayah. Aku tak berniat menyimpannya terus, hanya sampai kompetisi selesai. Setelah aku mengalahkan berandal itu dalam kompetisi, baru akau akan mengatakannya padamu. Benar, Ayah. Percayalah padaku."
Presdir:"Dia bukan berandal! Perlakukan dia seperti Hyung-mu!" lalu masuk mobil.
Majun terus memanggil-manggil ayahnya yang berada dalam mobil melaju.
Sampai di rumah Presdir terus merenungkan apa yang sudah terjadi dan membaca surat Tak Goo yang ingin hidu sebagai Kim Tak Goo, dan jangan mencarinya.
Tak Goo dan Yoo Kyung berjalan bergandengan dengan hati berbunga-bunga sampai di rumah kost Yoo Kyung. Mereka berpisah setelah Tak Goo mencium Yoo Kyung. Setelah Yoo Kyung masuk rumah baru sadar Tak Goo kalau roti untuk Yoo Kyung masih di tangannya (huh dasar hahaha.. gara-gara terlalu senang tuh) Tak Goo lalu berjanji dalam hati akan membuatkan roti yang enak untuk Yoo Kyung sepanjang hidupnya kelak. (gombal ah.. yang ada ntar Yoo Kyung disuruh bikin roti juga hehe.. nggak deng becanda.. :D )
Pagi tiba di Pal Bong Bakery, tiba waktunya berbaris. Tuan Yang tidak melihat Tak Goo. "Kemana anak itu?" tanyanya sambil melihat Majun. "Dia tidak pulang semalam," kata Majun. "Ada yang datang memberikan surat lalu dia pergi."
Tuan Yang: "Misun, kau tahu surat untuk Tak Goo?"
Mi Sung (gelagapan) dan mau menjawab tidak tahu, ketika tiba-tiba... "Hai, sudah kumpul semuanya?" Tak Goo menyapa semuanya dengan riang.
Tuan Yang: "Kau tidak pulangs emalaman?"
Tak Goo: "Tidak pulang? Bukan. Aku hanya sedikiiiiiiiiiiitt terlambat pulang. Setelah pulang aku memeriksa suhu oven dan kulkas, membuat adonan, lalu bersih-bersih."
Tuan Yang "Apa? membuat adonan lalu bersih-bersih?"
Virgin Chef (aku gak tahu siapa nama Chef perjaka tua ini): "Hey, Tak Goo, ada keajaiban terjadi ya. Kamu seperti penuh energi begitu."
"Siapa bilang aku hanya menghadapi hari yang sulit? Begitu memenangkan kompetisi cahaya terang bersinar dari sudut-sudut ruangan untuk Kim Tak Goo" ujarnya dengan riang yang tentu saja bikin Majun dan Misun jadi gemas
Tuan Yang mau ikut gembira, tapi kemudian dia menarik wajahnya dan berkata, "Cukup!" lalu membagikan tugas hari ini. "Kompetisi ronde dua akan dimulai sore ini. Yang lulus ronde satu harap berkumpul di sini tepat jam 5 sore."
Di kantor, Yoo Kyung mendapati dirinya dipindahkan ke bagian lain. Dia lalu bertanya kepada Manager Han, malah dijawabnya: "Kau benar-benar tidak tahu atau kau ingin menantangku? Ada garis terlarang yang kau langgar semalam"
Yoo Kyung lalu memindahkan barang-barang pribadinya dari situ.
Manager Han menerima faks info tentang dr. Yoon
Manager Han mendatangi dr. Yoon berpura-pura menjadi pasien. Dr. Yoon sedang berada di kamar sebelah, keluar dan menutup pintu kamar itu, yang justru membuat curiga. Manajer Han berkali-kali melirik ke pintu yang terbuka sedikit itu.
Sambil ditensi, dia bertanya, "Di mana Kin Mi Sun?". Dr. Yoon terdiam gesture nya menjadi kaku. Dia menolak memberi tahu. Manager Han menyerbu ke pintu kamar sebelah tadi dan menemukan ruangan yang kosong ada pintu tembus ke luar. Manager Han lari ke sana kemari mengejar Kim Mi Sun. Tapi yang dicari sembunyi di pojokan dan berhasil melarikan diri.
Di tempat lain Kim Mi Sun menelepon dr. Yoon supaya jangan membahayakan dirinya sendiri dan mengambil alih urusan ini. (urusan apa ya..)
Pal Bong Bakery, kompetisi babak kedua.
Ma Jun, Mi Sun, Tak Goo dihadapkan pada empat jenis bahan pembuat roti: terigu, garam, air, dan ragi.
Kakek Bong meminta mereka memilih salah satu bahan yang paling penting dan menyodorkannya ke depan.
Misun memilih terigu dikedepankan, Tak Goo dan Ma Jun kompak memilih ragi. Bahan roti yang di nampan masing-masing tinggal 3 macam.
Kakek Bong menyuruh Tuan Yang menyampaikan tugas untuk mereka. "Tugasnya adalah membuat roti yang paling menawan di dunia."
"Kau dapat membuatnya dengan bahan yang tersedia, kecuali yang kau ajukan kepadaku."
"Apa??" semua heran.
Misun: "Kakek, bagaimana mungkin aku membuat roti tanpa terigu?"
Majun: "Bagaimana mungkin bisa membuat roti tanpa ragi?"
Kakek Bong: "Maka itu disebut roti yang paling menawan sedunia. Dalam lima belas hari kalian harus dapat membuat roti yang paling menawan sedunia. Sekian."
Tuan Yang masuk kamar Kakek Bong tengah menyiapkan kompetisi babak ketiga.
Tuan Yang: "Ayah, hari ini kompetisi babak kedua baru dimulai, kau sudah mempersiapkan untuk babak ketiga?"
Kakek Bong: "Tidak ada salahnya bersiap sejak awal bukan?"
Tuan Yang: "Lalu di antara ketiganya kau merasa hanya salah satu yang dapat mencapai babak ketiga?"
Kakek Bong hanya menjawab, "Mungkin."
Di luar peserta kompetisi berkeluh kesah. "Bagaimana aku bisa membuat roti tanpa terigu?" Yang Mi Sun meratap. Tak Goo mengusulkan supaya memakai tepung beras tetapi hasilnya akan menjadi kue beras, kalau memakai kentang hasilnya akan menjadi kek kentang, semuanya bingung. Misun juga menanyakan bagaimana membuat roti tanpa ragi. TakGoo mengusulkan akan memakai baking soda tapi Misun menolak karena kakek anti memakan bahan kimia di rotinya.
Majun malah sibuk dengan perasaannya sendiri, dia terbayang amarah ayahnya, kemudian melemparkan serbetnya lalu pergi.
Mi Sun melihatnya pergi lalu bertanya pada Tak Goo, "Kau sudah bertemu Yoo Kyung ya? Bagaimana kabarnya selama ini?" Tak Goo mengangguk antusias, "Dia lebih cantik dari dua tahun yang lalu. Setelah kompetisi ini berakhir aku akan pergi dengannya naik kereta api untuk melihat laut." "Hanya berdua?" Mi Sun mendesak. "Iya." jawab Tak Goo sambil cengegesan. Gantian Mi Sun yang marah, melemparkan serbet lalu masuk rumah. "Aku juga ingin melihat laut" katanya 'pada Tak Goo' tapi dari dalam rumah sambil melihat Tak Goo di jendela. (hahaha dia cemburu sama Tak Goo-Yoo Kyung atau pengen ke pantai beneran ya... lucu lat kelakuan Mi Sun)
Di kamar, Ma Jun terus terbayang ucapan ayahnya lalu ke kantor ayahnya. Sesampai di kantor Ma Jun terus masuk menuju kantor ayahnya, Manager Han melihat dari kejauhan. (Kayaknya dia terus nyusul Ma Jun ke atas deh)
Ma Jun masuk ke kantor ayahnya diterima oleh sekertaris, dia melirik meja Yoo Kyung terus masuk ke ruangan ayahnya.
Presdir: "Ada apa? Tumben ke sini jam segini. Pulanglah."
Ma Jun : "Ada yang ingin kubicarakan."
Presdir: "Tak ada yang ingin kudiskusikan denganmu. Kembalilah."
Ma Jun memohon tapi ayahnya tidak ingin mendengar alasan darinya.
Ma Jun : "Mengapa? Untuk anak yang hidup denganmu beberapa bulan saja? Sedangkan aku hidup denganmu selama 26 tahun berada di sisimu dan mengikuti jejakmu. Mengapa?"
Presdir: "Selama 26 tahun kau menikmati semua yang kusediakan, tapi kakakmu tak menikmati apapun."
Ma Jun: "Jadi aku yang harus bertanggungjawab? Semua yang Kim Tak Goo tak menerimanya aku saja yang diuntungkan?"
Presdir: "Setiap kali aku mengingat apa yang dialaminya, rasanya aku tak dapat bernafas. Setiap kesulitan yang dialaminya membuat hatiku berdarah. Kalau kau tak dapat bersimpati padanya, kembalilah."
Presdir beranjak pergi, Ma Jun berlutut memohon, "Aku bersalah Ayah. Aku tidak punya alasan lain. Aku hanya ingin menyimpannya sampai kompetisi selesai. Aku hanya ingin mengalahkannya. Mengertilah."
Presdir melewatinya, "Menyingkirlah." Presdir membuka pintu dan tampak Manager Han sudah ada di depan pintu. (kayaknya dah dari tadi nguping nih)Presdir kaget, berpandangan sejenak lalu pergi.
Yoo Kyung menulis surat pengunduran dirinya, tapi kemudian diremasnya.
Ma Jun datang dan langsung memeluknya, "Jangan memaafkan mereka." katanya berkali-kali.
Yoo Kyung: "Kau merasa baikan sekarang? sudah larut, pulanglah."
Ma Jun: "Tinggallah bersamaku. "
Yoo Kyung: "Apa maksudmu? Kau suruh aku serendah apalagi? serendah apa aku bisa memuaskanmu?"
Ma Jun: "Kau masih puya harga diri? Kau tak punya apapun. Kau tak punya kekuatan, kau tak punya tempat untuk berpijak. Maka itulah kau perlu berpegangan padaku. Kau ingin balas dendam? Kau bisa memakai aku.Kau mau menyukaiku, atau sekedar memikirkanku, aku tidak mengharapkannya. Aku akan membiarkan siapapun yang ada di hatimu yang penting kau di sisiku."
Yoo Kyung : "Kenapa kau seperti ini?"
Ma Jun : "Aku ingin balas dendam juga pada mereka"
Tak Goo ada di depan rumah Yoo Kyung dan berteriak memanggil Yoo Kyung. Penghuni rumah menanggapiya dengan marah, Tak Goo lalu bersembunyi dan melihat taksi berhenti. Yoo Kyung dan Ma Jun keluar dari dalamnya.
Ma Jun meneruskan tawarannya dengan akting seperti orang sedang berciuman, "Kalau kau menaruh hati padaku, aku akan memberikan apa yang kupunya. Kau bisa menjadi isteri pemilik Geo Seong Food. Mengerti?" Yoo Kyung mundur, "Pergilah," katanya.
Masuk rumah YK bimbang, batinnya bilang "jangan terima Yoo Kyung..."
Tak Goo keluar dari persembunyiannya. “Kau pernah ketemu Yoo Kyung?”
Ma Jun mengiyakan.
Tak Goo : “Kemarin peringatan 2 tahun hubungan kami”
Ma Jun : “Oh itu sebabnya kau pulang telat semalam”
Tak Goo : “dan Kau mengapa kau disni?"
Ma Jun : “Kau tak tahu. Aku bertemu Yoo Kyung selama ini. Dua tahun kau terpisah dari Yoo Kyung, aku dan Yoo Kyung sering bertemu bukan sebagai Seo Tae Joo tapi sebagai Goo Ma Jun. Jadi sebelum bertemu denganmu di PBB, Yoo Kyung sudah mengenalku. Kami bertemu saat ulangtahun perusahaan.”
Tak Goo (bengong) : “Kau mengharapkanku mempercayai hal itu?”
Ma Jun : “Kalau tidak, bagaimana Yoo Kyung bisa bekerja di Geo Seong Food?
Tak Goo : "Geo Seong Food? Yoo Kyung bekerja di sana?
Ma Jun : "Yoo Kyung menyimpan rahasia darimu lebih dari yang kupikir”
Tak Goo tidak mempercayainya dan Majun malah menyuruh Tak Goo menanyakannya langsung pada Yoo Kyung, “Itulah sebabnya aku katakan lebih dulu kepadamu. Belum tentu dia akan menunggu orang sepertimu. Dia lebih pandai dari yang kau pikir. Tidak ada orang di dunia ini yang mengharapkan orang sepertimu termasuk Yoo Kyung dan ayah. Kau harus menyadari dirimu dan tempatmu Tak Goo. Kalau kau terus datang ke sini, hanya akan mempersulitnya bukan? Meski kau bisa membuat roti, kau tetap sampah. kau hanya gelandangan bagaimanapun juga. Kau harus tahu itu”
(duh kasian banget Tak Goo dihabisin gini baru nih Majun nyebelin di sini)
Tak Goo hanya memandangnya dengan geram Ma Jun yang beranjak pergi naik taksi. Tak Goo terdiam dalam amarah dan kesedihan air matanya jatuh berlinangan. (pinter lho nangisnya, kalau cuman setetes dua sih bisa pake obat tetes.. ini banjir air mata gitu.. tapi cengeng banget ya ^_^ )
Di PBB Presdir duduk dalam mobilnya menunggu Tak Goo pulang.. “Tuan, ini hampir tengah malam” Presdir tersadar dari lamunannya,”Oh ya. Mari kita pulang”
Mobil melaju pelan-pelan dan berpapasan dengan Tak Goo yang sedang berjalan hujan-hujanan. (Presdir nggak tahu dan pergi gitu aja tanpa menyadari itu anaknya yang sedang berhujan-hujan.. ohh.. enggak deng, itu versi sinetron biar panjang critanya :D )
Mobil berhenti dan Presdir keluar bawa payung. Tak Goo terus berjalan sampai presdir menyusulnya dengan payung. Tak Goo menoleh “Presdir?” Presdir tersenyum “Apa kabar?”
Di atas Jin Gu selesai membaca dan mematikan lampu sambil melihat ke jendela. dia melihat lampu bakery menyala, Ma Jun juga melihatnya.
Di dalam bakery Tak Goo sibuk mencari lap dan mengeringkan punggung presiden, “Keringkan dulu badanmu,” katanya menolak. Tak Goo mengeringkan mukanya, Presdir melihat kearah kantong roti. “Itu roti?” “Iya, itu roti yang kubuat pada kompetisi babak pertama.” “Kau lulus kompetisi babak pertama? Bagus. Aku ingin tahu rasanya”
“Tuan Presdir, apakah kau ada waktu?”Tak Goo lalu membuat roti disaksikan oleh Presdir. setelah matang dia menyuguhkannya pada Presdir “roti gandum beras’ (asapnya masih kelihatan, brarti panasnya beneran tuh, taruhan deh pemeran Tak Goo Yoon Shi Yoon abis man drama ini jadi pinter bikin roti ^_^)
Presdir memakan roti itu sambil menangis. Tak Goo heran campur panik dikiranya rotinya terasa aneh dan presdir kenapa-napa. (padahal presdir lapar nunggu Tak Goo dari sore sampe tengah malem gini.. :D )
"Tidak apa-apa. Rotinya enak," katanya lalu mendekat pada Tak Goo dan merangkulnya.
“Maafkan aku Tak Goo aku tak dapat menemukanmu selama bertahun-tahun. Padahal kau begitu dekat tapi aku tidak mengenalimu. Anakku Tak Goo” ayah dan anak itu kemudian berangkulan sambil bertangisan. Di luar dapur Jin Gu mendengarkan dalam diam. Di luar bakery Ma Jun melihat ke dalam bakery dalam diam (akting tanpa dialog ini bagian favoritku dalam Korean Drama, soalnya…. dalem bangeeeeeeet… ) Episode ini berakhir manis banget, setelah Presdir kelihatan lelet di awal ternyata dia bisa juga menunjukkan kharismanya good job deh Sajangnim...
Bersambung
1 komentar:
kan ada bu Guru Apni :D tq ya Say..
Posting Komentar