Berkat Catchplay saya jadi nonton film ini. Saya baru menyadari manfaat film gratis sebanyak 10 judul setiap bulannya tenyata ada juga yang menarik. Banyak sih yang menarik tapi ini pop up terus di halaman depan Catchplay. Jadi deh nonton
Korean movie hasil karya sutradara Kwon Soo-Kyung dan diperankan oleh
DO Do Kyung-Soo personel K-pop grup EXO yang sekarang sedang menjalani
masa wajib militernya (2019-2021), Park Shin Hye dan Jo Jung Suk.
Cerita
mengisahkan Du Sik ( Jo Jung Seok) sang kakak seibunya yang sedang dipenjara
untuk kasus penipuan sementara adiknya Du Young (Do Kyung Soo) seorang atlit
judo mengalami kecelakaan saat bertanding yang mengakibatkan dia permanen kehilangan
penglihatannya. Du Young tampil di persidangan memohon agar sang kakak dibebaskan
dari penjara untuk mengurus adiknya yang tiba-tiba menjadi disabilitas. Du Sik
bisa keluar penjara dengan syarat harus mengurus adiknya selama setahun.
Do Young yang
tiba-tiba buta menjadi depresi dan mengurung diri di rumahnya. Dia belum
menerima kenyataan yang harus dihadapinya. Hanya mantan pelatihnya Lee So Young
(Park Shin Hye) yang menjadi penghubungnya dengan dunia luar. Sudah begitu dia
harus berurusan dengan kakaknya yang penipu. Do Young awalnya tidak bisa
menerima kenyataan itu, tapi sedikit demi sedikit dia mulai menyesuaikan diri
dengan keadaan.
Sekeluar dari
penjara langsung terlihat betapa annoying nya alias menyebalkannya sang Du Sik.
Mereka sudah terpisah selama 15 tahun harus tinggal serumah lagi. Layak kalau
mereka kelihatan saling membenci. Mereka tinggal serumah berdua saja karena kedua orang tuanya sudah
meninggal. Rumah yang asri dan indah dengan pohon persik di depannya.
Du Young
berusaha menggoreng telur tapi malah terjadi kecelakaan. Wajannya jatuh
mengenai kakinya. Du Sik memarahinya, kenapa tidak bilang saja kalau mau makan.
Du Young bilang kalau dia ingin membuat ceplok telur untuk kakaknya seperti
yang biasanya dilakukan ibunya dulu. Du Young lalu bercerita kalau ibu
menggoreng telur untuk kakak, tapi kakak tidak pulang. Besok paginya ibu
mengubur telur itu di bawah pohon persik di depan rumah. Makanya pohon
persiknya berbuah subur.
Kelihatannya Du
Sik kakak yang menyebalkan Tapi ternyata tidak. Du Sik begitu memperhatikan
adiknya. Dia ingin adiknya mandiri. Menjadi atlit lagi. Du Sik terus memotivasi
dan menyiapkan adiknya untuk menjadi atlit paralimpiade. Do Young pun mulai
menikmati keberadaan kakaknya di rumahnya. Du Sik membekali adiknya sebuah
tongkat yang bisa dilipat. Du Young semakin bisa menerima keadaan.
Du Sik lalu
meminta Lee So Young untuk menjadikan Du Young menjadi atlit judo di paralimiade musim panas 2016 di
Brasil. Du Sik juga menitipkan adiknya pada So Young karena ternyata dia
menderita kanker pankreas stadium 4. Du Sik didiagnosa dokter maksimal hidupnya
tinggal 3 bulan.
Du Young giat
berlatih untuk paralimpiade dengan So Young. Dalam seleksi akhir dia berhasil
menang dan terpilih untuk mewakili negaranya di paralimpiade musim panas 2016
di Brasil. Du Young terus berlatih mempersiapkan diri untuk perhelatan penting
itu.
Do Young pun
sibuk mempersiapkan adiknya dan rumah yang ditinggalinya agar ramah
disabilitas. Du Young mengubah ujung meja menjadi lengkung supaya bila kejeduk
tidak mengenai ujung meja yang tajam. Kusen bagian kaki yang tadinya ada
bingkainya dihilangkan untuk mengurangi resiko Du Young tersandung. Gelas dan
piring diganti dengan gelas plastik dan lainnya. Di depan rumah diberi nama RUMAH DU YOUNG.
Di samping
kesibukannya Du Young juga minum obat dari dokter. Tapi kelihatannya hanya
penghilang rasa sakit saja karena dia kian parah dan kondisinya drop.
Do Sik masih
berusaha gagah di depan adiknya. Sesaat sebelum keberangkatan ke Brasil Du Sik
bercerita kalau dia akan bekerja di Busan. Mungkin mereka akan jarang bertemu.
Du Young memahami kondisi itu. Sebagai orang yang tidak punya ijasah diterima
bekerja adalah kesempatan baik. Kakaknya menggoda Du Young apa tidak sebaiknya
dia batalkan saja ke Busan dan ikut Du Young ke Brasil. Du Young serius
melarang dengan janji akan pulang membawa medali.
Padahal bukan.
Du Sik ngedrop. Dia masuk rumah sakit begitu Du Young berangkat ke Brasil. Du
Sik menonton di TV setiap penampilan Du Young.
Menjelang final
tiba-tiba Du Young mengingat kejadian ketika dia mengalami kecelakaan. Dia
seperti hendak menolak untuk tampil. Dia ragu-ragu. So Young lalu
memotivasinya. Tiba-tiba tercetus kalau kakaknya sakit parah dan hampir
meninggal. Du Young tadinya ingin buru-buru balik ke Korea tapi akhirnya
berhasil dibujuk Su Young.
Du Young lalu
menelepon kakaknya yang berakting kalau dia sedang di Busan. Du Sik sambil
menahan air matanya berusaha mengeluarkan nada ceria dalam dialognya. Tapi Do
Young lalu bertanya, “Sakit kak?” dan dijawab dengan “Sangat” oleh Du Sik.
Keduanya lalu bertangisan di telepon. DO aduh pinter banget acting nangisnya.
Du Young
berhasil pulang membawa kemenangan. Du Sik pergi menyusul ibu.
Sedih ya.
Coba deh tonton filem ini tanpa menangis. Kan sudah tahu ceritanya secara lengkap hehe