Sabtu, 13 Desember 2008

Gas langka andai komita kemarin masih ada

Lagi gas langka. Lagi koq ya ngepas lagi dengan kosongnya kedua tabung gasku. Rasanya belum lama yg lalu kita kesulitan gas. Alasannya apa ya dulu. Perbaikan atau cuaca buruk ya. Tau deh. Yang jelas ini terjadi setelah konversi mitan ke gas. Sengsara banget ya jadi rakyat. Dulu rakyat dibujuk-bujuk supaya pindah ke gas. Aku juga. Meski sudah memakai gas sejak 1995 tapi mitan tidak ditinggalkan. Tiga empat tahun lalu malah aku beli kompor minyak tanah hemat energi yang mahal. Cicilan 10x. Rasanya puas juga dengan kinerja kompor itu. Meski nggak ngerti juga perbandingannya komita itu membantu 'memanjangkan' usia gas. Kalau gas doang setabung bisa habis 3mingguan. Dengan komita gas bisa berumur 2bulanan. Lumayan.
Kemudian datang konversi. Tiap rumah tanpa kecuali dapet tabung gas kecil dengan kompornya. Sebelum datang beneran tetanggaku minta komitaku. Aku berikan dengan ditukar sejumlah uang.
Waktu itu minyak tanah sudah susah. Pembantuku bahkan minta ijin tidak masuk kerja karena mau cari minyak tanah untuk membantu suaminya dagang nasi goreng.. Dia beli mitan agak jauh dari rumah. Mitan langka kalau ada juga mahal. Jadi kalau komita ku lepaskan nggak bakalan apa apa.
Dan sekarang? konversi belum setahun gas sudah langka berapa kali coba? dan sekarang tukang mitan keliling lalu lalang di sekitar rumah jualan dengan harga normal! dan sekarang? aku nggak bisa ngapa-ngapain karena dua tabung gasku gede kecil kosong. Mau beli kemana dimana mana kosong. Sudah jam segini belum punya lawuh buat makan siang. Mau beli gudeg jogja orangnya libur lebaran . Mau beli padang masih bosen habis makan daging kurban.
Coba kemaren ittu komitanya nggak dijual. Kan kita bisa beli minyak tanah. Haaaa hhh cape deh...